Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

1.250 Sapi Impor dari Australia Mendarat di Pelabuhan Tanjung Wangi, Dibagi untuk Banyuwangi dan Bondowoso

1.250-sapi-impor-dari-australia-mendarat-di-pelabuhan-tanjung-wangi,-dibagi-untuk-banyuwangi-dan-bondowoso
1.250 Sapi Impor dari Australia Mendarat di Pelabuhan Tanjung Wangi, Dibagi untuk Banyuwangi dan Bondowoso

RADAR BANYUWANGI – Keran impor di bidang peternakan kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Minggu (9/3) ribuan sapi perah impor dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Wangi.

Ribuan sapi perah yang diangkut kapal tersebut akan didistribusikan ke peternakan di Banyuwangi dan Bondowoso.  

Selama proses diturunkan dari kapal, Dinas Pertanian dan PanganBanyuwangi mengawasi cukup ketat.

Baca Juga: Satu Penumpang Mobil Meninggal Dunia Usai Insiden KA Singasari Tertemper Honda HRV di Blitar

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyakit yang dibawa hewan ternak tersebut.

Sapi yang berjumlah 1.250 ekor itu tiba di Tanjung Wangi diangkut kapal MV Friesian Express berbendera Australia pada Minggu (9/3) pukul 19.00.

Proses pembongkaran sapi baru selesai pada Senin keesokan harinya (10/3) pukul 08.00.

”Kapal datang dari Darwin, Australia. Setelah selesai bongkar, Senin siang langsung kembali ke Australia,” ujar Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi drh Nanang Sugiharto menjelaskan, sapi impor yang diangkut oleh kapal Friesian Express selanjutnya menjalani karantina di Instalasi Karantina Hewan (IKH) selama 14 hari.

Baca Juga: Dua Kecelakaan di Perlintasan dalam Sehari, KA Singasari Tertemper Mobil di Blitar, Perjalanan Kereta Api Kembali Tertunda

Baru kemudian ribuan sapi tersebut didistribusikan ke peternakan tujuan di Banyuwangi dan Bondowoso.

”Nanti akan terus kami amati, apakah membawa penyakit menular atau tidak. Apabila tidak ditemukan penyakit, secara administrasi kesehatannya diserahkan ke otoritas veteriner Kabupaten Banyuwangi,” kata Nanang.

Sama seperti pengiriman pada Mei tahun lalu, sapi-sapi tersebut akan dikirim ke dua peternakan yang berbeda.


Page 2


Page 3

RADAR BANYUWANGI – Keran impor di bidang peternakan kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Minggu (9/3) ribuan sapi perah impor dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Wangi.

Ribuan sapi perah yang diangkut kapal tersebut akan didistribusikan ke peternakan di Banyuwangi dan Bondowoso.  

Selama proses diturunkan dari kapal, Dinas Pertanian dan PanganBanyuwangi mengawasi cukup ketat.

Baca Juga: Satu Penumpang Mobil Meninggal Dunia Usai Insiden KA Singasari Tertemper Honda HRV di Blitar

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyakit yang dibawa hewan ternak tersebut.

Sapi yang berjumlah 1.250 ekor itu tiba di Tanjung Wangi diangkut kapal MV Friesian Express berbendera Australia pada Minggu (9/3) pukul 19.00.

Proses pembongkaran sapi baru selesai pada Senin keesokan harinya (10/3) pukul 08.00.

”Kapal datang dari Darwin, Australia. Setelah selesai bongkar, Senin siang langsung kembali ke Australia,” ujar Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi drh Nanang Sugiharto menjelaskan, sapi impor yang diangkut oleh kapal Friesian Express selanjutnya menjalani karantina di Instalasi Karantina Hewan (IKH) selama 14 hari.

Baca Juga: Dua Kecelakaan di Perlintasan dalam Sehari, KA Singasari Tertemper Mobil di Blitar, Perjalanan Kereta Api Kembali Tertunda

Baru kemudian ribuan sapi tersebut didistribusikan ke peternakan tujuan di Banyuwangi dan Bondowoso.

”Nanti akan terus kami amati, apakah membawa penyakit menular atau tidak. Apabila tidak ditemukan penyakit, secara administrasi kesehatannya diserahkan ke otoritas veteriner Kabupaten Banyuwangi,” kata Nanang.

Sama seperti pengiriman pada Mei tahun lalu, sapi-sapi tersebut akan dikirim ke dua peternakan yang berbeda.