Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

25 PNS Menunggu Sanksi Disiplin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

25BANYUWANGI – Sebanyak 25 pegawai negeri sipil (PNS) Pem kab Banyuwangi diketahui mem bolos pada hari pertama kerja setelah libur Idul Fitri Senin lalu (12/8). Berdasar berita aca ra absensi yang disetorkan SKPD, diketahui ada sekitar 58 orang PNS yang mangkir kerja. Dari 58 orang PNS yang mangkir itu, tujuh orang tidak masuk ka rena sakit, 14 orang izin karena uzur, tujuh orang tidak ma suk karena sedang cuti, dan lima orang tidak masuk karena tu gas belajar.

Yang tidak masuk ker ja tanpa keterangan apa pun se banyak 25 orang Pemkab tidak akan mempro ses semua PNS yang tidak ma suk kerja di hari pertama ter sebut. Dari 58 orang PNS yang tak masuk kerja ter se but, pemkab hanya akan memproses 25 orang yang tidak  ma suk kerja tanpa keterangan jelas. “Secara umum, tingkat kehadiran PNS pada hari pertama ker ja sudah bagus. Tetapi, masih ada beberapa PNS yang tidak masuk tanpa keterangan,” ujar Sekkab Slamet Kariyono kemarin (13/8).

Untuk memberikan sanksi kepada PNS yang tidak masuk kerja, kata Slamet, pihaknya sudah me merintahkan pimpinan SKPD mem-BAP PNS yang mokong tersebut. Hasil BAP itu akan dijadikan dasar pem bina kepegawaian daerah men jatuhkan sanksi. Dari BAP itu, imbuh Slamet, akan diketahui secara je las penyebab PNS yang ber sang ku tan tidak masuk kerja. Yang pasti, PNS yang mangkir kerja akan mendapatkan sanksi di siplin. “Berat dan ringannya sanksi disiplin akan dikaji ins pektorat sesuai PP 53 Tahun 2010,” jelasnya.

Proses pemberian sanksi PNS yang mangkir kerja itu, ungkap Slamet, akan dilakukan se telah ada rekomendasi dari pimpinan SKPD masing-ma sing. Pimpinan SKPD sebagai pem bina kepegawaian di tingkat SKPD akan merekomendasikan ha sil BAP kepada Bupati Banyu wangi. Rekomendasi pimpinan SKPD itu akan ditelaah bupati dan di kaji inspektorat.

Inspektorat yang akan menentukan bentuk sanksi yang akan diberikan kepada PNS yang mangkir. Kajian inspektorat itu, tambah dia, mengacu PP 53 Tahun 2010 tentang  isiplin PNS. Setelah ben tuk sanksi ditentukan, baru akan ada action atas sanksi disiplin itu. “Penentuan sanksi di siplin ringan, sedang, atau be rat, tergantung hasil BAP,” tam bahnya.

YANG RAJIN DAPAT PUJIAN

SEMENTARA itu, ribuan pegawai ne geri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi mengikuti acara halal bi halal de ngan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wa kil Bupati Yusuf Widyatmoko kemarin. Ka rena pesertanya sangat banyak, halal bi halal itu dihelat di Lapangan Tenis Indoor GOR Tawang Alun. Pada kesempatan itu, Bupati Anas me nyampaikan apresiasi kepada PNS yang telah menunjukkan dedikasi dan di siplin kerja .

Tingkat kehadiran PNS setelah li bur panjang Lebaran dinilai lebih baik dibanding tahun lalu. “Pada PNS yang belum punya de dikasi dan belum disiplin, ayo kita doakan agar mampu me ningkatkan kinerjanya dengan baik,” ajak Bupati Anas yang hadir bersama istri. Selain memberikan apresiasi, Bupati Anas juga memberikan do rongan keapada para abdi negara itu agar meningkatkan kinerja lebih baik.

Saat ini, masyarakat memiliki harapan be sar mendapatkan pelayanan ce pat, murah, dan nyaman, dari PNS sebagai pelayanan masyarakat. Karena itu, kata Anas, PNS sebagai pelayanan masyarakat dan abdi negara harus me res pons harapan masyarakat ter sebut. Walau belum sempurna, pe layanan yang diberikan ke pada masyarakat harus yang ter baik. “Berikan pelayanan de ngan tersenyum, ramah, dan cepat,” pinta Anas.

Bupati Anas mengaku memiliki keinginan besar agar PNS benar-benar dihormati dan disanjung masyarakat ka rena mampu memberikan pe layanan terbaik. Suatu saat tidak mustahil masyarakat akan mencium tangan PNS sebagai bentuk penghormatan karena telah memberikan pelayanan terbaik. Pada halal bi halal itu, Wakil Menteri Agama Prof. Dr. Na zaruddin Umar batal datang menyampaikan ceramah agama. Prof. Nazaruddin gagal datang ka rena ada acara mendadak di istana negara bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Informasinya, Prof. Na zaruddin sudah berada di Bandara Soekarno- Hatta untuk terbang ke Banyuwangi kemarin. Na mun, secara mendadak, salah satu ketua PBNU itu harus me ngikuti rapat koordinasi di istana negara. “Wakil Menteri Aga ma RI batal datang ke Ba nyuwangi, karena ada tu gas dinas yang tidak bisa di ting galkan,” ujar Sekkab Slamet Ka riyono. Walau Prof. Nazaruddin batal datang, halal bi halal tetap berlangsung.

Sebagai gantinya, ce ramah disampaikan guru be sar Fakultas Ekonomi UniversitasGajah Mada (UGM) Jog yakarta, Prof. Dr. Gunawan Su modiningrat, M.Ec. Prof. Gunawan merupakan salah satu tim ahli ekonomi Bu pati Anas yang sedang ber kunjung ke Banyuwangi. Selain Prof. Gunawan, ceramah juga disampaikan Ustad Abdul Ghaff ar dari Kecamatan Rogojampi. Acara halal bi halal itu ditutup dengan berjabat tangan semua PNS dengan Bupati Anas, Wa bup Yusuf, Sekkab Slamet, dan beberapa pejabat lain. (radar)