Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

5 Pantai Hidden Gem yang Memesona di Kabupaten Malang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Detik.com


Malang

Dikenal dengan julukan Kota Pariwisata, Malang Raya memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Salah satunya pantai. Kabupaten Malang memiliki sejumlah pantai tersembunyi yang menyuguhkan panorama keindahan alam yang sangat memukau.

Kabupaten Malang merupakan kabupaten terluas kedua setelah Banyuwangi, yaitu sebesar 3.530 kilometer persegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Blitar, Kediri, dan Kota Batu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisata Pantai di Kabupaten Malang

Malang Raya terkenal memiliki banyak pegunungan, sehingga diselimuti hawa sejuk. Namun tidak hanya itu, terdapat sejumlah destinasi wisata alam pantai yang menjadi daya tarik para pengunjung. Berikut pantai hidden gem di Kabupaten Malang untuk berlibur.

1. Pantai Kondang Merak

Pantai Kondang Merak merupakan salah satu destinasi wisata di pesisir selatan Jatim. Tepatnya di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.Pantai Kondang Merak merupakan salah satu destinasi wisata di pesisir selatan Jatim. Tepatnya di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Foto: Istimewa (dok. Sahabat Alam Indonesia)

Pantai Kondang Merak berlokasi di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, atau sekitar 59 kilometer dari Kota Malang, dan 2 kilometer dari Pantai Balekambang. Pantai ini masih alami, dan akan memanjakan wisatawan dengan pemandangan pepohonan beserta batu karang besar yang kokoh.

Keindahan panoramanya semakin terlihat nyata ketika air laut sedang surut. Sebab, pada saat itu karang yang biasanya tertutup air akan tampak dari permukaan. Wisatawan juga bisa snorkeling untuk melihat keindahan pemandangan air bawah laut.

Para wisatawan juga dapat menikmati beragam kuliner yang tersedia di warung makan sekitar pantai tersebut. Salah satu kuliner unggulan di kawasan pantai ini adalah sate tuna, gurita asem manis, kuah pedas kepala ikan laut, dan kebab ikan.

Pantai ini diberi nama Kondang Merak karena mempunyai kondang atau muara pertemuan air tawar dan air laut, yang dulunya banyak dihuni burung merak. Sekitar tahun 1980, burung merak mulai punah karena aktivitas perburuan liar.

2. Pantai Kondang Iwak

Pantai Kondang Iwak terletak di Dusun Sumberpucung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, atau sekitar 70 kilometer dari Kota Malang. Pantai ini memiliki pasir berwarna putih yang bercampur pasir besi berwarna hitam.

Ada aliran sungai dengan berbagai jenis ikan sehingga pantai ini diberi nama Kondang Iwak. Seperti pantai di laut selatan pada umumnya, ombak di pantai ini cukup besar. Oleh karena itu, wisatawan diharapkan berhati-hati apabila bermain di laut.

Biasanya pantai ini dijadikan sebagai jalur para nelayan untuk mencari ikan. Pada akhir pekan, banyak wisatawan yang pergi memancing hingga bermalam dengan mendirikan tenda di sini.

Terdapat berbagai acara yang diselenggarakan di kawasan pantai ini. Seperti acara off road, touring, hingga pewayangan tradisional. Beberapa tahun lalu, pantai ini dijadikan sebagai tempat mengadakan acara Labuhan setiap tanggal 15 Suro.

3. Pantai Goa Cina

Pantai Goa Cina MalangPantai Goa Cina Malang Foto: (Ilham Firdaus/d’Traveler)

Pantai Goa Cina terletak di Desa Sitiarjo, Kecamatan Gedangan, atau sekitar 57 kilometer dari pusat Kota Malang. Pantai ini terbilang masih sangat alami dengan hamparan pasir putih lembut, air laut jernih, dan pepohonan yang berjajar rapi mengelilinginya. Uniknya, pantai ini memiliki gua di bukit pinggir pantai.

Konon katanya, gua ini digunakan sebagai tempat bersemedi seorang pertapa Cina. Sampai akhirnya, sang pertapa meninggal di gua tersebut. Hal ini diketahui dari penemuan tulang belulang sang biksu, dan tulisan Mandarin di langit-langit gua.

Menurut kepercayaan sekitar, gua ini sering dimanfaatkan sebagai tempat mencari keberuntungan, karena mengandung nilai magis dan kemisteriusan di dalamnya. Keberadaan gua ini berlokasi di sisi kanan pantai atau sekitar 50 meter dan berada di bukit karang.

Gua ini berbentuk rongga yang menjorok sekitar 8 meter dengan ketinggian 2 meter. Lokasi gua mudah diakses pengunjung. Ruangan di dalamnya pun cukup luas untuk dikunjungi.

Pantai Goa Cina juga menyediakan area perkemahan bagi wisatawan yang hendak mendirikan tenda. Dengan keindahan alam yang disuguhkan, pantai ini cocok menjadi tempat menyelenggarakan kegiatan fotografi. Pengunjung tidak disarankan berenang karena ombak besar dan kedalaman laut yang berbeda.

4. Pantai Bajul Mati

pantai bajul matiPantai Bajul Mati Foto: Muhammad Aminudin

Pantai Bajul Mati terletak di Desa Bajulmati, Kelurahan Gajah rejo, Kecamatan Gedangan. Pantai ini pertama kali ditemukan pada 1890-an, dan saat itu di sekitar pantai ditemukan seekor buaya yang mati.

Maka dari itu, pantai ini diberi nama Bajul Mati atau buaya yang mati. Ada juga yang mengatakan ketika hari menjelang malam, batu karang panjang di pantai ini tampak menyerupai seekor buaya yang hidup.

Keistimewaan pantai ini adalah keindahan teluk-teluknya. Pantai ini cukup dalam, sehingga wisatawan tidak disarankan berenang. Akan tetapi, terdapat pilihan aktivitas lain seperti mendirikan tenda di sekitar pantai.

Ketika perayaan Idul Fitri, tepatnya sepekan setelah Lebaran, pengunjung dapat melihat tradisi Larung Ketupat di Pantai Bajul Mati. Ada sebuah gua yang diberi nama Goa Wil, yang letaknya sekitar 300 meter dari pintu masuk pantai, di bawah sebuah bukit karang.

5. Pantai Jonggiring Soloko

Pantai Jonggiring Soloko terletak di Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo. Dibandingkan destinasi pantai lainnya, pantai ini kurang populer karena akses jalan yang kurang bagus, sehingga menyulitkan wisatawan. Padahal Pantai Jonggiring Soloko menyimpan pesona keindahan alam yang sulit diabaikan.

Pantai ini diselimuti dengan hamparan pantai pasir berwarna hitam. Wisatawan dapat menyaksikan fenomena geyser atau aliran air yang menyembur ke atas, yang keluar di antara karang ketika ombak besar datang atau dikenal Nggebros.

Dikarenakan ombaknya yang cukup besar, wisatawan tidak dianjurkan berenang atau terlalu dekat dengan pantai. Untuk menyembuhkan kekecewaan itu, para pengunjung diperbolehkan mendirikan tenda di sekitar bibir pantai.

Hanya saja, para pengunjung diharapkan membawa perbekalan makanan dari rumah. Sebab, di kawasan pantai ini tidak ditemukan penjual makanan karena jaraknya yang jauh dari pemukiman warga.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Simak Video “Lalu Lintas di Kota Batu Malang Landai Saat Idul Fitri
[Gambas:Video 20detik]
(irb/irb)

source