radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon telah menyelesaikan proses evakuasi rangkaian Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek yang mengalami anjlokan di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Insiden ini terjadi pada Jumat (1/8) dan mengganggu sejumlah perjalanan kereta api di lintas utara Pulau Jawa.
Menurut keterangan resmi Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, evakuasi lima unit kereta terdampak selesai pada pukul 07.09 WIB, Sabtu (2/8) pagi.
Baca Juga: Turun Langsung ke Lokasi, Ini Pernyataan Tegas Menhub soal Insiden KA Argo Bromo Anggrek di Pegadenbaru Subang
Rangkaian yang berhasil dievakuasi terdiri atas satu kereta pembangkit, dua kereta kompartemen, dan dua kereta eksekutif.
Setelah proses evakuasi rampung, seluruh rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek dibawa ke Balai Yasa Manggarai, Jakarta, untuk pemeriksaan serta perbaikan lebih lanjut oleh tim teknis.
Evakuasi melibatkan personel gabungan dari berbagai daerah, termasuk Balai Yasa Tegal, Yogyakarta, dan Bandung, serta Depo Kereta Bandung dan Depo Lokomotif Cipinang.
Baca Juga: Gara-Gara KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru Subang, 20 Kereta Api ke Jakarta Batal Jalan Hari Ini
Langkah cepat ini diambil untuk mempercepat pemulihan pasca insiden serta meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api lainnya.
Jalur rel yang rusak akibat anjlokan segera diperbaiki oleh tim teknis dan berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar dua setengah jam. Jalur tersebut kini telah dinyatakan aman untuk dilalui.
Kereta pertama yang melintas pasca perbaikan adalah KA Argo Lawu dengan relasi Gambir–Solo Balapan, tepat pada pukul 10.57 WIB.
Baca Juga: KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru Subang, Ini Tindakan Cepat DJKA dan PT KAI
Insiden ini berdampak signifikan terhadap operasional KA. Sebanyak 9 perjalanan kereta tertahan, 43 kereta harus memutar rute, dan 54 perjalanan dibatalkan.
Beberapa kereta yang terdampak termasuk KA Brantas, Brawijaya, Argo Sindoro, Ciremai, Bima, Harina, Majapahit, dan Gajayana.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon telah menyelesaikan proses evakuasi rangkaian Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek yang mengalami anjlokan di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Insiden ini terjadi pada Jumat (1/8) dan mengganggu sejumlah perjalanan kereta api di lintas utara Pulau Jawa.
Menurut keterangan resmi Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, evakuasi lima unit kereta terdampak selesai pada pukul 07.09 WIB, Sabtu (2/8) pagi.
Baca Juga: Turun Langsung ke Lokasi, Ini Pernyataan Tegas Menhub soal Insiden KA Argo Bromo Anggrek di Pegadenbaru Subang
Rangkaian yang berhasil dievakuasi terdiri atas satu kereta pembangkit, dua kereta kompartemen, dan dua kereta eksekutif.
Setelah proses evakuasi rampung, seluruh rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek dibawa ke Balai Yasa Manggarai, Jakarta, untuk pemeriksaan serta perbaikan lebih lanjut oleh tim teknis.
Evakuasi melibatkan personel gabungan dari berbagai daerah, termasuk Balai Yasa Tegal, Yogyakarta, dan Bandung, serta Depo Kereta Bandung dan Depo Lokomotif Cipinang.
Baca Juga: Gara-Gara KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru Subang, 20 Kereta Api ke Jakarta Batal Jalan Hari Ini
Langkah cepat ini diambil untuk mempercepat pemulihan pasca insiden serta meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api lainnya.
Jalur rel yang rusak akibat anjlokan segera diperbaiki oleh tim teknis dan berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar dua setengah jam. Jalur tersebut kini telah dinyatakan aman untuk dilalui.
Kereta pertama yang melintas pasca perbaikan adalah KA Argo Lawu dengan relasi Gambir–Solo Balapan, tepat pada pukul 10.57 WIB.
Baca Juga: KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru Subang, Ini Tindakan Cepat DJKA dan PT KAI
Insiden ini berdampak signifikan terhadap operasional KA. Sebanyak 9 perjalanan kereta tertahan, 43 kereta harus memutar rute, dan 54 perjalanan dibatalkan.
Beberapa kereta yang terdampak termasuk KA Brantas, Brawijaya, Argo Sindoro, Ciremai, Bima, Harina, Majapahit, dan Gajayana.