BANYUWANGI – Hasil ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi menjadi penentu kelulusan bagi siswa. Namun, hal itu tidak berlaku untuk pengamanan naskah ujian yang masuk dalam kategori dokumen negara tersebut.
Seluruh dokumen ujian itu disimpan di aula Dhira Brata Polres Banyuwangi dan tetap dilakukan pengamanan ekstra ketat. Ketatnya pengamanan itu tampak saat proses pemilihan soal kemarin. Petugas memberlakukan sistem antrean agar bisa menyisip soal.
Soal yang datang dalam dua gelombang itu dipisah sesuai kuota sub rayon tempat asal sekolah. Setelah disisip, lembar soal dan jawabannya itu akan dikirim ke masing-masing rayon pada Sabtu (11/4) besok. Sembari menunggu pembagian, pihak kepolisian memberlakukan pengamanan ekstra terhadap ruangan penyimpanan soal itu.
“Ruangan digembok ganda,” ujar Kompol Yoga Putra Setya Prima, Wakapolres Banyuwangi. Selanjutnya, lembar naskah didistribusikan ke rayon. Kemudian, soal ini akan dititipkan ke polsek sebelum dibagikan dan digunakan para siswa saat ujian.
Yang menarik, agar situasi UN tidak terkesan angker, polisi dilarang mengenakan seragam dinas. Sebagai gantinya, polisi yang bertugas menjaga UN, wajib mengenakan busana batik. Sebelumnya, pada Selasa (7/4) malam sudah datang 34 boks berisi naskah UN utnuk SMK. Berkas tersebut dikawal aparat Brimob Polda Jawa Timur.
Rencananya, berkas tersebut akan diklasifikasi hari ini. jadi, sebelum berkas didistribusikan ke masing-masing rayon, perwkilan dari satuan pendidikan penyelenggara UN akan datang ke polres untuk memastikan Jumlah naskah yang mereka perlukan.
Setelah itu, naskah yang sebelumnya dikabarkan akan didistribusikan pada jumat (10/4) ternyata diundur satu hari sampai Sabtu (I 1/4). Kabag Ops Kompol Sujarwo mengatakan, selain pertimbangan keamanan, pemunduran waktu tersebut untuk memastikan jumlah yang dibutuhkan setiap rayon.
Termasuk tambahan naskah yang akan disediakan di polsek setempat jika sewaktu-waktu terjadi kekurangan naskah atau lembar jawaban UN. “Nanti kita kirim ke polsek pada Sabtu. Mungkin hari Senin pagi atau Minggu baru didistribusikan ke sekolah-sekolah. Pengamanan tiap sekolah nanti kita siagakan satu anggota polisi.” jelas Sujarwo. (radar)