Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anggrek Banyuwangi Diminati Australia

LINTASI BERBUKITAN: Peserta Banyuwangi Tour de’Ijen akan menjalani tiga tape.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
INDAH: Pengunjung pameran sedang mengagumi keindahan anggrek bulan.

BANYUWANGI-Geliat perdagangan bunga anggrek di Kabupaten Banyuwangi sangat bergairah. Terbukti, permintaan bunga anggrek kepada para pedagang tanaman hias lumayan tinggi. Permintaan juga berdatangan dari sejumlah kota besar. Bahkan dari luar negeri. Totok, pedagang anggrek asal Kota Jajag, Kecamatan Gambiran mengakui, anggrek dari Banyuwangi cukup diminati pembeli. Tak hanya pembeli dari dalam maupun luar kota.

Bahkan juga ada permintaan dari luar negeri, seperti Australia. “Permintaan dari Australia dan luar negeri lainnya, biasanya cukup banyak pada hari-hari besar nasional atau internasional, seperti Natal, Tahun Baru, dan Hari Valentine,” terang Totok saat ditemui wartawan koran ini di sela-sela pameran pembangunan di lapangan Blambangan, kemarin pagi (4/12). Pemilik usaha Toko Istana Bunga di Jajag itu menambahkan, biasanya pembeli akan banyak berdatangan ketika mengetahui kualitas anggrek bagus.

Ketika anggrek bagus, maka harga pun ikut terkatrol. “Rata-rata omzet sebulan bisa mencapai Rp 100 jutaan, tetapi pada bulan-bulan ketika permintaan sedang tinggi, ya bisa lebih besar lagi,” paparnya. Totok mengakui, prospek jual beli anggrek sangat potensial. Untuk itu, dirinya tak hanya memasarkan anggrek di Banyuwangi. Namun, dia juga membuka usaha toko bunga di Bali. Tidak tanggungtanggung, Totok memiliki dua tempat pemasaran sekaligus di Pulau Dewata. “Saya juga memasarkan anggrek di Ubud dan Sanur,” bebernya.

Berapa harga bunga anggrek? Menurut Totok, harganya bervariasi. Salah satu jenis anggrek yang murah adalah dendrobium. Biasanya dipasarkan di kisaran harga Rp 40 ribu perbatang. Sedangkan jenis anggrek bulan dipatok di kisaran harga Rp 70 ribu. Namun, ada anggrek yang cukup mahal, seperti jenis oncidium, yang bisa mencapai harga jutaan rupiah. Penawaran harga di pasaran bisa di kisaran angka Rp 750 ribu hingga Rp 5 juta. Harganya tergantung kualitas dan sulitnya proses persilangan.

Harga anggrek jenis tertentu bisa murah, karena penangkarannya gampang, sehingga populasinya cukup banyak,” jelasnya. Saat ini, lanjut Totok, banyak pedagang anggrek menjalankan usahanya di Banyuwangi. Mereka tak hanya menangkarkan anggrek, tetapi juga mengepul untuk dijual kembali. Pemasarannya tak melulu di dalam Banyuwangi, tetapi sampai keluar kota. Diungkapkan, jumlah pedagang anggrek di Banyuwangi sekitar 20-an orang. “Selain pedagang juga ada banyak kolektor anggrek di Banyuwangi, yang sering bermunculan ketika ada pameran khusus anggrek,” ungkapnya.(radar)

Kata kunci yang digunakan :