Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Antisipasi Kekeringan dengan Padat Karya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEMENTARA itu, ancaman kekeringan yang melanda Banyuwangi langsung direspons cepat Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu memanggil seluruh kepala dinas, kepala kantor, dan kepala badan, untuk menggelar koordinasi antisipasi bencana kekeringan kemarin (5/9).

Dalam rapat yang berlangsung di Aula Rempeg Jogopati itu, Bupati Anas membahas antisipasi ancaman kekeringan dan musim paceklik. Bahkan, dalam rapat itu antisipasi yang dibahas sangat detail hingga menyentuh persoalan teknis. Masing-masing satuan perangkat kerja daerah (SKPD) diminta terlibat dalam antisipasi kekeringan dan paceklik tersebut.

Satu poin yang dihasilkan dalam rapat itu adalah penciptaan program yang memiliki serapan kerja. Jika bencana kekeringan dan musim paceklik terjadi, program itu akan dilakukan pemerintah daerah. Beberapa program itu akan dilakukan di beberapa tempat dan lokasi dengan cara melibatkan partisipasi lokal. Program itu digelar untuk mengurangi dampak bencana kekeringan dan musim paceklik.

“Kebijakan itu kita siapkan sebagai antisipasi bencana kekeringan di masyarakat,” ujar Anas. Menurut Bupati Anas, bencana kekeringan dan musim paceklik belum terjadi. Lantaran belum terjadi, maka pemkab melakukan upaya antisipasi. “Kita ingin memastikan ada solusi cerdas kalau bencana kekeringan dan musim paceklik benar-benar terjadi,” tegasnya. Langkah antisipasi itu tidak mungkin sukses jika hanya dikerjakan satu SKPD.

Semua SKPD harus terlibat ber dasar tugas dan fungsi masing-masing. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Ir. Guntur Priambodo menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan berbagaian tisipasi jika bencana kekeringan melanda Banyuwangi. Beberapa lang kah itu adalah melakukan eks ploi tasi dan pengadaan suplai air antara daerah irigasi dalam satu daerah aliran sungai (DAS).

Kedua, lanjut Guntur, melakukan program suplai air antar daerah irigasi (DI), antara DAS, gilir air dalam satu DI dan gilirair antara koordinator iri gasi. “Secara teknis, program antisipasi sudah kita persiapan agar masyarakat mendapat pelayanan terbaik dalam kondisi apa pun,” kata Guntur.

Selain itu, kata Guntur, pihaknya sudah menyiapkan program antisipasi penyerapan lapangan kerja. PU Pengairan akan melakukan kegiatan padat karya yang melibatkan HIPPA dan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Program itu dilakukan dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat petani apa-bila terjadi gagal panen. “Kita tidak ingin daya beli masyarakat menurun jika terjadi kekeringan,” tambahnya. (RADAR)