Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Apa Itu Tomat Ranti, Kunci Asam Segar Pedas Sambal Tempong?

apa-itu-tomat-ranti,-kunci-asam-segar-pedas-sambal-tempong?
Apa Itu Tomat Ranti, Kunci Asam Segar Pedas Sambal Tempong?

KOMPAS.com –  Bagi pecinta kuliner pedas, sambal tempong dari Banyuwangi mungkin sudah tidak asing.

Cita rasanya dikenal pedas, segar, dan meninggalkan sensasi “ditampar” di lidah.

Di balik rasanya yang khas, ada satu bahan penting yang membuat sambal ini berbeda dari sambal daerah lain, yaitu tomat ranti.

Baca juga: Cara Membuat Sambal Tempong Sederhana Khas Banyuwangi

“Banyuwangi karena daerah pantai, daerah panas, suka pedas, jadi sambalnya sambal segar. Khas dari sambal tempong yaitu ranti, bukan pakai tomat.” 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Taufik Hidayat kepada Kompas.com di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (25/10/2025).

Baca juga: Resep Nasi Tempong Banyuwangi untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Apa itu tomat ranti?

Kata Taufik, tomat ranti merupakan hasil bumi khas Banyuwangi. Sekilas serupa tomat, tapi bentuk dan rasanya berbeda dari tomat pada umumnya.

“Permukaan ranti berbentuk gelombang, biasanya diulek secara dadakan sebelum disajikan, sehingga menciptakan rasa yang lebih segar dan pedas,” kata Taufik.

Baca juga: 5 Rekomendasi Nasi Tempong di Banyuwangi, Harga Mulai dari Rp 10.000

Terpisah, Budayawan Banyuwangi Aekanu Hariyono mengatakan ranti punya cita rasa kecut dan segar. Sehingga, memberikan rasa segar yang khas saat diulek bersama lombok.

“Ranti itu seperti tomat, rasanya memang kecut dan segar, itu khasnya,” kata Aekanu saat Kompas.com temui di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/10/2025).

Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).

Menambahkan dari Kompas.com, food vlogger sekaligus pemilik gerai Tempong PNS Bara Ilham Bakti Perkasa atau kerap dikenal dengan nama panggung Tanboy Kun mengatakan kadar air pada tomat ranti lebih sedikit dibanding tomat biasa.

“Yang membedakan yaitu tomat yang dipakai untuk sambal tempong, pakai tomat ranti. Tomat ranti itu airnya tidak terlalu banyak dan memberikan rasa asam yang pas pada cabai,” kata Bara, dikutip dari Kompas.com (7/6/2024).

Baca juga: 7 Tempat Kuliner Malam di Banyuwangi, Ada Sego Tempong Mbok Wah

Aekanu melanjutkan, cita rasa pedas segar dari sambal tempong diperoleh dari  campuran ranti, lombok, dan terasi.

Dahulu, kata Aekanu, terasi yang digunakan untuk membuat sambal tempong tidak digoreng, tetapi dibakar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas.

“Orang yang sakit dahulu, kalau dikasih nasi tempong, di akan berkeringat, dan sembuh,” kata Aekanu.

Baca juga: Resep Nasi Tempong Khas Banyuwangi, Lengkap dengan Cara Bikin Sambal

Asal usul nama Nasi Tempong

Taufik mengatakan nama “tempong” pada nasi tempong berasal dari bahasa suku Osing, yaitu ‘tempong’ yang berarti tampar.

“Kata tempong itu istilah Banyuwangi, bahasa (suku) Osing, tempong itu artinya tampar,” kata Taufik.

Taufik menjelaskan, nasi tempong terkenal dengan cita rasa pedas yang mana pengambaran rasa pedasnya diibaratkan seperti ditampar.

“Itu tidak bisa dicuri oleh daerah lain, bahasa tempong itu tidak ada di daerah lain. Nasi tempong itu sudah ada Hak Kekayaan Intelektual, sehingga tidak bisa diklaim oleh daerah lain,” ujar Taufik.

Baca juga: Resep Nasi Kuning Lengkap dengan Ayam Goreng dan Sambal Tempong 

Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).

Kata Taufik, meskipun banyak yang mengira nasi tempong berasal dari Bali, karena banyak orang Banyuwangi yang membuka usaha nasi tempong dan sukses di Bali, tetapi pada dasarnya identitas nasi tempong tidak bisa dicuri.

Taufik memaparkan, sepiring nasi tempong tercipta dari kekayaan hasil bumi Banyuwangi. Terdiri dari sayur mayur yang dihidangkan bersama sambal pedas segar.

Kata Aekanu, meskipun rasanya pedas seperti “ditampar”, wisatawan yang tidak suka pedas tetap bisa menikmati nasi tempong jika berkunjung ke Banyuwangi. Tipsnya, wisatawan bisa pisahkan antara sambal pedas dan sayuran saat menyantapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Page 2

KOMPAS.com –  Bagi pecinta kuliner pedas, sambal tempong dari Banyuwangi mungkin sudah tidak asing.

Cita rasanya dikenal pedas, segar, dan meninggalkan sensasi “ditampar” di lidah.

Di balik rasanya yang khas, ada satu bahan penting yang membuat sambal ini berbeda dari sambal daerah lain, yaitu tomat ranti.

Baca juga: Cara Membuat Sambal Tempong Sederhana Khas Banyuwangi

“Banyuwangi karena daerah pantai, daerah panas, suka pedas, jadi sambalnya sambal segar. Khas dari sambal tempong yaitu ranti, bukan pakai tomat.” 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Taufik Hidayat kepada Kompas.com di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (25/10/2025).

Baca juga: Resep Nasi Tempong Banyuwangi untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Apa itu tomat ranti?

Kata Taufik, tomat ranti merupakan hasil bumi khas Banyuwangi. Sekilas serupa tomat, tapi bentuk dan rasanya berbeda dari tomat pada umumnya.

“Permukaan ranti berbentuk gelombang, biasanya diulek secara dadakan sebelum disajikan, sehingga menciptakan rasa yang lebih segar dan pedas,” kata Taufik.

Baca juga: 5 Rekomendasi Nasi Tempong di Banyuwangi, Harga Mulai dari Rp 10.000

Terpisah, Budayawan Banyuwangi Aekanu Hariyono mengatakan ranti punya cita rasa kecut dan segar. Sehingga, memberikan rasa segar yang khas saat diulek bersama lombok.

“Ranti itu seperti tomat, rasanya memang kecut dan segar, itu khasnya,” kata Aekanu saat Kompas.com temui di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/10/2025).

Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).

Menambahkan dari Kompas.com, food vlogger sekaligus pemilik gerai Tempong PNS Bara Ilham Bakti Perkasa atau kerap dikenal dengan nama panggung Tanboy Kun mengatakan kadar air pada tomat ranti lebih sedikit dibanding tomat biasa.

“Yang membedakan yaitu tomat yang dipakai untuk sambal tempong, pakai tomat ranti. Tomat ranti itu airnya tidak terlalu banyak dan memberikan rasa asam yang pas pada cabai,” kata Bara, dikutip dari Kompas.com (7/6/2024).

Baca juga: 7 Tempat Kuliner Malam di Banyuwangi, Ada Sego Tempong Mbok Wah

Aekanu melanjutkan, cita rasa pedas segar dari sambal tempong diperoleh dari  campuran ranti, lombok, dan terasi.

Dahulu, kata Aekanu, terasi yang digunakan untuk membuat sambal tempong tidak digoreng, tetapi dibakar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas.

“Orang yang sakit dahulu, kalau dikasih nasi tempong, di akan berkeringat, dan sembuh,” kata Aekanu.

Baca juga: Resep Nasi Tempong Khas Banyuwangi, Lengkap dengan Cara Bikin Sambal

Asal usul nama Nasi Tempong

Taufik mengatakan nama “tempong” pada nasi tempong berasal dari bahasa suku Osing, yaitu ‘tempong’ yang berarti tampar.

“Kata tempong itu istilah Banyuwangi, bahasa (suku) Osing, tempong itu artinya tampar,” kata Taufik.

Taufik menjelaskan, nasi tempong terkenal dengan cita rasa pedas yang mana pengambaran rasa pedasnya diibaratkan seperti ditampar.

“Itu tidak bisa dicuri oleh daerah lain, bahasa tempong itu tidak ada di daerah lain. Nasi tempong itu sudah ada Hak Kekayaan Intelektual, sehingga tidak bisa diklaim oleh daerah lain,” ujar Taufik.

Baca juga: Resep Nasi Kuning Lengkap dengan Ayam Goreng dan Sambal Tempong 

Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Seporsi Nasi Tempong paket Eselon 1 dengan side dish di Tempong PNS di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).

Kata Taufik, meskipun banyak yang mengira nasi tempong berasal dari Bali, karena banyak orang Banyuwangi yang membuka usaha nasi tempong dan sukses di Bali, tetapi pada dasarnya identitas nasi tempong tidak bisa dicuri.

Taufik memaparkan, sepiring nasi tempong tercipta dari kekayaan hasil bumi Banyuwangi. Terdiri dari sayur mayur yang dihidangkan bersama sambal pedas segar.

Kata Aekanu, meskipun rasanya pedas seperti “ditampar”, wisatawan yang tidak suka pedas tetap bisa menikmati nasi tempong jika berkunjung ke Banyuwangi. Tipsnya, wisatawan bisa pisahkan antara sambal pedas dan sayuran saat menyantapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang