Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pergerakan Kapal di Selat Bali Kini Diawasi Kamera “Long Range”

pergerakan-kapal-di-selat-bali-kini-diawasi-kamera-“long-range”
Pergerakan Kapal di Selat Bali Kini Diawasi Kamera “Long Range”

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Satuan Pelayanan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, kini meningkatkan pengawasan pergerakan kapal yang berlayar di Selat Bali.

BPTD memasang kamera long range di dua sisi Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk seiring dengan meningkatnya aktivitas pelabuhan di momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

“Kami memasang kamera long range yang bisa memantau posisi kapal hingga 25 kilometer dari pelabuhan,” kata Kepala BPTD Satpel Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, Selasa (23/12/2025).

Baca juga: ASDP Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Selat Bali, Gelombang Capai 2,5 Meter

Untuk pengoperasiannya, kamera yang dipasang di tower yang berada di Dermaga Bulusan Pelabuhan Ketapang itu akan bekerja dengan cara terhubung ke sistem Automatic Identification System (AIS) yang ada di kapal.

Sehingga saat situasi darurat, dengan aktifnya AIS di kapal, radar akan menangkap frekuensi tersebut untuk kemudian kamera melakukan pemantauan ke titik kapal yang memancarkan sinyal AIS.

Baca juga: ASDP Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Selat Bali, Gelombang Capai 2,5 Meter

Bayu menyinggung soal insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Dengan pemasangan kamera long range akan membantu petugas mendapatkan gambaran dan posisi yang lebih jelas.

“Posisi kapal bisa dipantau dan (kamera dapat) diarahkan langsung (ke kapal berada) jika terjadi kondisi darurat,” jelasnya.

Tak hanya di siang hari dengan cahaya terang, pemantauan menggunakan kamera long range di Selat Bali juga dapat dilakukan pada malam hari karena dilengkapi kamera thermal yang mendukung visibilitas dalam kondisi gelap.

“Semua gambar yang dihasilkan akan dikirimkan ke menara Local Port Service (LPS) untuk mendukung pemantauan lintas selat,” urainya.

Sementara itu, hingga hari ini, pergerakan di Pelabuhan Ketapang terpantau terjadi peningkatan meski belum signifikan. Bayu menyebut bahwa kenaikan jumlah yang menyeberang berkisar 20 persen.

Sementara di periode puncak, peningkatan jumlah kendaraan disebutnya bisa mencapai 40 persen.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang