Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Arus Nataru H-2 Tahun Baru 2026 Lengang di Ketapang, Penyeberangan dari Gilimanuk Naik 2,3 Persen

arus-nataru-h-2-tahun-baru-2026-lengang-di-ketapang,-penyeberangan-dari-gilimanuk-naik-2,3-persen
Arus Nataru H-2 Tahun Baru 2026 Lengang di Ketapang, Penyeberangan dari Gilimanuk Naik 2,3 Persen

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Arus penumpang di penyeberangan Pelabuhan Ketapang hingga H-2 Tahun Baru 2026 terpantau masih relatif lengang.

Sebaliknya, dari arah Gilimanuk, kenaikan angkutan penyeberangan sampai 2,3 persen.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Ardhi Ekapaty mengatakan, pergerakan penumpang justru didominasi dari arah Bali menuju Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Terjadi kenaikan trafik penyeberangan secara total sebesar 2,3 persen dibandingkan periode Nataru 2024.

“Kalau dilihat sampai H-2, kondisinya masih sepi. Arus Nataru ini kebanyakan dari Gilimanuk,” ujar Ardhi.

Bahkan secara data, kenaikan dari Gilimanuk tercatat beberapa kali menyentuh anhka sekitar 5 persen. Sementara dari Ketapang justru mengalami penurunan sebesar 0,4 persen.

”Jadi kalau dirata-rata, keseluruhan memang naik 2,3 persen dibanding tahun lalu. Dari Ketapang justru minus, sementara Gilimanuk yang naik cukup signifikan,” imbuhnya.

Berdasarkan data produksi ASDP Ketapang pada Sejak Minggu malam (28/12)hingga Senin pagi (29/12), total ada 29.150 penumpang yang menyeberang ke Bali.

Sedangkan dari arah Pelabuhan Gilimanuk jumlah penumpang yang menyeberang lebih tinggi, mencapai 32.910 orang.

Terkait jumlah kendaraan, Pelabuhan Ketapang mencatat pergerakan kendaraan roda dua sebanyak 2.234 unit dan kendaraan kecil atau roda empat sebanyak 3.103 unit.  Selain itu, tercatat 1.872 unit truk dan 317 unit bus yang menyeberang.

Secara keseluruhan, jumlah kendaraan roda empat dan lebih yang melintas dari Ketapang mencapai 5.292 unit, dengan total kendaraan gabungan roda dua dan roda empat ke atas sebanyak 7.526 unit.

Lalu dari Pelabuhan Gilimanuk, tercatat lebih padat pada beberapa kategori. 

Jumlah kendaraan roda dua mencapai 3.522 unit, kendaraan kecil sebanyak 2.991 unit, truk sebanyak 1.515 unit, dan bus mencapai 411 unit.

Total kendaraan roda empat dan lebih dari Gilimanuk tercatat 4.917 unit, sedangkan total keseluruhan kendaraan yang menyeberang, baik roda dua maupun roda empat ke atas, mencapai 8.439 unit.


Page 2

Ardhi menambahkan, salah satu faktor yang memengaruhi turunya arus dari Jawa ke Bali diduga karena jarak waktu yang berdekatan dengan Lebaran 2026.

Masyarakat dinilai memilih menahan perjalanan dan menunggu momen libur panjang berikutnya.

“Mungkin karena terlalu dekat dengan Lebaran. Masyarakat merasa nanggung, nanti sekalian saja mudik saat Lebaran,” imbuhnya.

Meski demikian, ASDP memastikan operasional penyeberangan masih berjalan dengan skenario normal.

Ardhi juga menegaskan arus balik sejauh ini berlangsung aman dan terkendali, tanpa adanya kepadatan berarti di lintasan Ketapang–Gilimanuk.

Dalam kesempatan tersebut, Ardhi juga menyinggung penerapan sistem pengamanan tiket berbasis data. 

Hingga saat ini, puluhan kendaraan terpaksa ditolak karena tidak sesuai dengan data identitas.

“Kalau data KTP atau nomor polisi STNK tidak sesuai dengan tiket, langsung kami tolak dan putar balik. Sampai sekarang sekitar 20 kendaraan dari Jawa ke Bali kami tolak, dan sekitar 15 kendaraan dari arah Gilimanuk,” tegasnya.

Lalu untuk penerapan sistem geofencing masih menunggu kebijakan dari kantor pusat.

Meski begitu, prinsip penertiban tiket dipastikan terus dijalankan demi menjaga kelancaran dan keselamatan penyeberangan.

”Untuk data arus kita lihat sudah tidak akan berubah, memang lebih tinggi dari arah Gilimanuk,” pungkasnya. (fre/aif)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Arus penumpang di penyeberangan Pelabuhan Ketapang hingga H-2 Tahun Baru 2026 terpantau masih relatif lengang.

Sebaliknya, dari arah Gilimanuk, kenaikan angkutan penyeberangan sampai 2,3 persen.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Ardhi Ekapaty mengatakan, pergerakan penumpang justru didominasi dari arah Bali menuju Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Terjadi kenaikan trafik penyeberangan secara total sebesar 2,3 persen dibandingkan periode Nataru 2024.

“Kalau dilihat sampai H-2, kondisinya masih sepi. Arus Nataru ini kebanyakan dari Gilimanuk,” ujar Ardhi.

Bahkan secara data, kenaikan dari Gilimanuk tercatat beberapa kali menyentuh anhka sekitar 5 persen. Sementara dari Ketapang justru mengalami penurunan sebesar 0,4 persen.

”Jadi kalau dirata-rata, keseluruhan memang naik 2,3 persen dibanding tahun lalu. Dari Ketapang justru minus, sementara Gilimanuk yang naik cukup signifikan,” imbuhnya.

Berdasarkan data produksi ASDP Ketapang pada Sejak Minggu malam (28/12)hingga Senin pagi (29/12), total ada 29.150 penumpang yang menyeberang ke Bali.

Sedangkan dari arah Pelabuhan Gilimanuk jumlah penumpang yang menyeberang lebih tinggi, mencapai 32.910 orang.

Terkait jumlah kendaraan, Pelabuhan Ketapang mencatat pergerakan kendaraan roda dua sebanyak 2.234 unit dan kendaraan kecil atau roda empat sebanyak 3.103 unit.  Selain itu, tercatat 1.872 unit truk dan 317 unit bus yang menyeberang.

Secara keseluruhan, jumlah kendaraan roda empat dan lebih yang melintas dari Ketapang mencapai 5.292 unit, dengan total kendaraan gabungan roda dua dan roda empat ke atas sebanyak 7.526 unit.

Lalu dari Pelabuhan Gilimanuk, tercatat lebih padat pada beberapa kategori. 

Jumlah kendaraan roda dua mencapai 3.522 unit, kendaraan kecil sebanyak 2.991 unit, truk sebanyak 1.515 unit, dan bus mencapai 411 unit.

Total kendaraan roda empat dan lebih dari Gilimanuk tercatat 4.917 unit, sedangkan total keseluruhan kendaraan yang menyeberang, baik roda dua maupun roda empat ke atas, mencapai 8.439 unit.