Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bangun Banyuwangi dari Desa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Bupati-Anas-(tengah)-didampingi-Wabup-Yusuf-(kanan)-dan-Sekkab-Slamet-Kariyono-saat-menyampaikan-brifi-ng-program-Smart-Kampung-di-Aula-Rempeg-Jogopati-kemarin.

Fokus Program Bupati Anas Periode Kedua

BANYUWANGI – Rencana launching Program Smart Kampung  terus dimatangkan. Bupati Abdullah Azwar Anas mengumpulkan  dan membrifing para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di aula Rempeg Jogopati  kemarin (26/2).

Dalam brifing itu, Bupati Anas membahas hal-hal teknis yang akan diterapkan pada desa-desa yang akan menjadi percontohan alias pilot project. “Mainstream pembangunan Banyuwangi ke depan adalah berorientasi pada  penguatan dan pemberdayaan  desa. Maka kita akan keroyok  bersama-sama,” ujar Anas.

Menurut Anas, pada dasarnya  konsep Smart Kampung akan mencakup  tiga hal, yakni pelayanan  publik, edukasi, dan ekonomi.  Dalam rangka memper cepat dan memperbaiki kualitas layanan  publik di tingkat desa, maka salah  satu syarat utamanya adalah ketersediaan jaringan teknologi informasi (TI) yang memadai.

Dalam brifing itu Anas mengeluarkan instruksi Dinas Pehubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) agar mengecek jaringan internet di daerah-daerah yang menjadi pilot project Smart Kampung.  “Karena TI merupakan salah satu basis penerapan Smart Kampung tersebut,” tuturnya.

Menurut Anas, salah satu kunci penting penerapan Smart Kampung adalah peningkatan kualitas pelayanan masyarakat di masing-masing desa. Selain itu, lewat program Smart Kampung,  desa harus mampu menjadi sarana edukasi masyarakat.

Selain pelayanan publik dan edukasi masyarakat, imbuh Anas, melalui program tersebut juga harus mampu memperkuat ekonomi desa. Maka Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), ekonomi kreatif, dan program-program  penting lain akan terintegrasi  pada SMART Kampung tersebut.

Bahkan, desa juga akan dijadikan  salah satu basis market  place bagi produk-produk  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Banyuwangi. Program-program SKPD akan dimasukkan dalam program Smart Kampung tersebut.

“Kami mengintegrasikan perencanaan pembangunan kabupaten dengan perencanaan pembangunan desa agar nyambung. Selain itu, perencanaan program kabupaten harus sejalan dengan rencana program  di tingkat nasional,” bebernya.

Seperti diberitakan kemarin,  Pemkab Banyuwangi tengah  menyiapkan program kerja untuk mewujudkan kemandirian desa tersebut di Bumi Blambangan. Program itu akan dikemas dalam program Smart Kampung.  “Smart Kampung bukan  hanya soal Teknologi Informasi  (TI), tetapi di situ ada pembelajaran.

Balai desa juga akan  berfungsi sebagai tempat pembelajaran  budaya, kesenian, dan lain-lain. Target saya dalam sebulan  ini sudah mulai berjalan,”  ujarnya Anas Kamis lalu (25/2).  Anas menuturkan, lintas SKPD akan berkolaborasi menyukseskan  program Smart Kampung.

Selain melibatkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan  Pemerintahan Desa (BPM-PD),  program itu juga akan ditangani  oleh Dinas Pendidikan, Badan  Perencanaan Pembangunan  Daerah (Bappeda), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). (radar)