Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banjir dan Longsor Terjang Sumbar, Sumut, dan Aceh: Puluhan Tewas, Ribuan Warga Mengungsi

banjir-dan-longsor-terjang-sumbar,-sumut,-dan-aceh:-puluhan-tewas,-ribuan-warga-mengungsi
Banjir dan Longsor Terjang Sumbar, Sumut, dan Aceh: Puluhan Tewas, Ribuan Warga Mengungsi

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pulau Sumatera kembali dirundung duka. Hujan deras berkepanjangan sejak sepekan terakhir memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Dampaknya sangat besar. Puluhan korban jiwa telah ditemukan, banyak yang masih dinyatakan hilang, serta ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kejadian ini sebagai bencana hidrometeorologi besar yang membutuhkan penanganan lintas daerah dan lintas sektor.

Baca Juga: Polsek Pesanggaran Bongkar Judi Sabung Ayam di Sumberagung Banyuwangi, Barang Bukti Dimusnahkan di Lokasi

Sumatera Barat: Bendungan Jebol, Arus Bandang Sapu Pemukiman

Di Sumatera Barat (Sumbar), banjir bandang menerjang kawasan Kota Padang dan sejumlah daerah perbukitan di hulu sungai.

Laporan awal menuliskan sedikitnya 21–22 warga meninggal dunia dan beberapa orang lainnya masih dinyatakan hilang. Ribuan warga terdampak dan sebagian terpaksa dievakuasi.

Arus deras diduga semakin parah karena jebolnya struktur penahan air di beberapa titik, sehingga rumah-rumah warga disapu material lumpur dan pepohonan.

Jalan nasional Padang–Bukittinggi di Lembah Anai sempat terputus total, mengganggu distribusi logistik serta akses evakuasi.

Kerugian sementara diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat untuk percepatan bantuan.

Baca Juga: Pertamina–Polri Perkuat Pengawasan BBM: Cegah Penyalahgunaan, Pastikan Distribusi Tepat Sasaran

Sumatera Utara: Tapanuli Paling Parah, Banyak Desa Terisolasi

Di Sumatera Utara (Sumut), bencana yang sama berdampak lebih luas. Daerah yang paling parah ialah wilayah Tapanuli Selatan serta Tapanuli Tengah.

Banjir bandang dan longsor menerjang puluhan desa di sepanjang lereng bukit dan aliran sungai.

Korban jiwa terus bertambah seiring proses pencarian. Data terkini dari beberapa media menyebut 47–62 warga meninggal dunia, dan puluhan lainnya hilang.

Banyak jalan utama tertutup material longsor sehingga membuat sejumlah desa terisolasi dan sulit dijangkau petugas.

Sumber: Padang Ekspres, BNPB


Page 2

Banjir dan Longsor Terjang Sumbar, Sumut, dan Aceh: Puluhan Tewas, Ribuan Warga Mengungsi

Jumat, 28 November 2025 | 19:28 WIB


Page 3

Aktivis lingkungan menilai kerusakan daerah aliran sungai (DAS), deforestasi, dan aktivitas pertambangan turut memperburuk daya tampung tanah.

Masyarakat berharap penanganan dilakukan tidak hanya darurat, namun juga memperbaiki kerusakan lingkungan jangka panjang.

Baca Juga: Mengapa LRT Jakarta Dinilai Kurang Efektif? Ini Penjelasan Pakar Transportasi

Aceh: Puluhan Korban Tewas, Jembatan Putus

Provinsi Aceh juga mengalami situasi yang tak jauh berbeda. Sedikitnya 33–35 warga meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa kabupaten, termasuk Aceh Utara, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

Empat jembatan dilaporkan putus, membuat akses penyelamatan dan penyaluran bantuan terhambat.

Ribuan warga memilih mengungsi ke posko darurat karena rumah terendam dan terancam runtuh akibat tergerus air.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Suap Proyek Kereta Api, KPK Dalami Peran Tiga Terpidana di Sukamiskin

BNPB–BPBD Kerahkan Bantuan, Jalan Masih Banyak Tertutup

Kepala BNPB menegaskan bahwa penanganan darurat diprioritaskan pada:

  • Evakuasi dan pencarian korban hilang

  • Pendirian posko pengungsian

  • Distribusi kebutuhan pokok

  • Pembersihan material longsor

  • Perbaikan akses darurat infrastruktur

TNI–Polri bersama tim SAR masih bekerja keras menembus jalur yang tertutup tanah longsor untuk membuka koridor akses bantuan.

“Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di lembah sungai dan lereng rawan longsor,” imbau otoritas kebencanaan.

Sumber: Padang Ekspres, BNPB