MUNCAR – Khawatir roboh, Pasangan suami istri (pasutri) Misri, 56, dan Misrah, 48, warga Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, yang rumahnya rusak akibat tiga bulan terendam, akhirnya dibenahi sendiri, Jumat (18/5/2018).
Karena tidak ada bantuan dari pemerintah desa, semua biaya untuk memperbaiki rumahnya ditanggung sendiri. Janji pemerintah desa akan membantu perbaikan rumah bila air surut, hingga kini juga belum ada yang datang. “Sampai saat ini belum ada pantauan dari desa,” ujar Misrah.
Misrah berharap pemerintah desa cepat menanggapi dan memenuhi janjinya. Jika menunggu lama lagi, mungkin rumahnya di bagian dapur akan roboh. “Saya tidak sabar, jadi saya benahi menggunakan dana seadanya,” katanya.
Bukan hanya itu, lanjut dia, untuk membenahi bagian dapur itu menggunakan peralatan seadanya, tanpa ada tukang bangunan. “Kalau tidak saya lakukan sendiri, dana dari mana,” ungkapnya.
Kepala Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Sri Purnanik mengaku tidak lupa dengan janjinya. Hanya saja, saat ini pemerintah desa masih mengurus bedah rumah milik seorang janda yang akan ambruk. “Kita lakukan bedah rumah milik rumah janda itu dulu, karena lebih parah,” katanya.
Nanik panggilan akrab Sri Purnanik menjelaskan, memang selama air surut belum ada laporan dari warga atau perangkat desa yang ada di wilayah tersebut. Sehingga, dia tidak mengetahui kondisi terkini dari rumah Misrah.
“Mungkin saya akan turun langsung untuk menemuinya, dan merundingkan masalah pindah rumah atau ditinggikan,” cetusnya.
Saat ini, jelas dia, belum ada dana dari desa. Namun jika memang ada kepastian dari pemilik rumah akan ditinggikan atau pindah ke tempat lain, pihaknya akan menggunakan dana pribadi. “Kalau sudah ada kepastian, saya akan tepati janji saya,” tegasnya.
Seperti yang diberitakan harian sebelumnya, air yang menggenang rumah milik pasangan suami istri (pasutri) Misri, 56, dan Misrah, 48, Warga Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, akhirnya surut, Rabu (9/5). Rumah itu tergenang sejak Sabtu (4/2).
Selama tiga bulan air menggenang, rumah milik Misri itu tidak bisa ditempati. Air masuk ke rumah dengan ketinggian hampir dua meter. Misri dan keluarganya, selama ini menumpang di rumah tetangga. “Baru surut ini, surutnya itu sedikit demi sedikit,” ujar Misrah.
Misrah bersyukur air yang telah menggenangi rumahnya itu akhirnya surut. Apalagi, sebentar lagi sudah memasuki bulan suci Ramadan. “Alhamdulillah, tidak sampai Ramadan sudah surut dan bisa kembali ke rumah, walaupun sekeliling masih ada saja air yang menggenang,” katanya.