Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Batik Festival 2024, Kepala Desa, Lurah, dan Jaranan Buto Kenalkan Batik

banyuwangi-batik-festival-2024,-kepala-desa,-lurah,-dan-jaranan-buto-kenalkan-batik
Banyuwangi Batik Festival 2024, Kepala Desa, Lurah, dan Jaranan Buto Kenalkan Batik

RadarBanyuwangi.id – Puncak acara Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2024 yang diprakarsai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Banyuwangi, berlangsung semarak pada Sabtu (19/10). Acara yang dipusatkan di De Djawatan Forest, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, itu menampilkan fashion show menghyadirkan para model nasional dengan memamerkan batik khas Banyuwangi dengn motif jenon.

Para kepala desa dan lurah se Kabupaten Banyuwangi, bersama istri dan suami juga ikut bergaya di atas catwalk dengan mengenakan pakaian batik. Plt Bupati Banyuwangi, H Sugirah beserta istri, Hj Budi Sayekti Sri Indarwati tidak mau kalah, hadir dengan mengenakan batik. Jajaran SKPD dan anggota DPRD juga datang sebagai undangan.

Plt Kepala Disnakerin Banyuwangi, Abdul Latif menyampaikan dalam puncak acara BBF 2024 ini diisi kesenian jaranan buto dan fashion show oleh para model professional, kepala desa dan lurah di Banyuwangi. “Ada 39 kepala desa dan lurah yang ikut fashion show, semuanya mengenakan batik Banyuwangi,” katanya.

Batik-Festival-3-3908136231.jpeg

B-FEST: Salah satu model bersama para desainer berpose di hadapan para tamu undangan dalam Banyuwangi Batik Festival 2024 di De Djawatan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring pada Sabtu (19/10). (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)

Melalui fashion show ini, terang Latif, batik motif jenon buatan 33 perajin yang ikut dalam acara ini, bisa terdistribusi dengan maksimal. “Jika kepala desa dan ibu kepala desa pakai batik, perangkat desa juga akan membeli batik. Ini baik untuk para perajin batik kita,” ungkapnya.

Dalam acara puncak ini, terang dia, juga dilakukan peresmian terdaftarnya motif batik gajah oling sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Kementerian Hukum dan HAM. “Motif gajah oling sudah resmi masuk HAKI, ini membuat kita semakin bangga dengan batik khas Banyuwangi,” katanya.

Sertifikat HAKI itu diserahkan oleh Plt Bupati Banyuwangi, H Sugirah kepada Ketua Perkumpulan Perajin dan Pengusaha Batik Sekarjagad Blambangan, Dedy Wahyu Hernanda. “Semoga ini bisa memotivasi para perajin batik di Banyuwangi untuk memunculkan lagi motif-motif batik yang baru,” harapnya.

Batik-Festival-2-495820180.jpeg

CANTIK: Miss Grand Tourism Jawa Timur 2023 Jesica Meidyas Putri saat berjalan di catwalk mengenakan batik motif jenon dalam Banyuwangi Batik Festival 2024 di De Djawatan,Desa Benculuk,Cluring. (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)

Plt Bupati Banyuwangi, H Sugirah dalam acara itu menyampaikan BBF 2024 ini juga menjadi ajang melestarikan warisan budaya nasional, yakni batik. “Dengan BBF ini, semoga menginspirasi generasi muda untuk mencintai batik sebagai identitas diri,” harapnya.

Sugirah juga menyebut BBF 2024 diharapkan bisa mendongkrak ekonomi, khususnya sektor batik. Apalagi dalam acara tersebut, juga ada 20 stand batik karya seniman Sekarjagad Blambangan. “Terima kasih pada perajin batik yang berkomitmen dengan menciptakan motif batik baru,” ucapnya.

Puncak acara BBF 2024 ini semakin marah dengan hiburan dari One Nada. Dua artis ternama Banyuwangi Wandra Restusiyan dan dan Dini Kurnia, juga menghibur para tamu undangan dan pengunjung wisata De Djawatan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.(sas/abi)