Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Mulai Roadshow ke Maskapai Asing

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi bersama PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi, saat ini mulai roadshow ke sejumlah Maskapai Penerbangan Asing. Hal ini di lakukan, seiring dengan akan di jadikannya Bandara Banyuwangi sebagai Bandara International yang bisa melayani penerbangan hingga keluar negeri.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, dengan pengembangan penerbangan ini di harapkan terus membuka pembangunan di Banyuwangi seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang terus meningkat.

Namun dia enggan menyebutkan, maskapai apa saja yang menjadi jujugannya ke depan.

“Kami terus mendorong pengembangan bandara Banyuwangi dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi untuk menyukseskan Nawacita Presiden Jokowi terkait pembangunan sentra pertumbuhan ekonomi baru, dalam hal ini Banyuwangi sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di timur Pulau Jawa,” papar Bupati Anas.

Dan kemudahan aksesibilitas melalui bandara di anggapnya menjadi salah satu sarana untuk mempercepat laju pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat.

Bupati Anas mengaku salut dengan daerah yang di pimpinnya tersebut, karena meskipun pariwisatanya tumbuh namun hasil pertaniannya juga di nilai hebat.

“Itu di buktikan dengan stok beras di Banyuwangi yang cukup melimpah, dengan penyerapan Beras yang di lakukan Bulog Banyuwangi mencapai 81 ribu ton,” tuturnya.

Inilah yang menjadikan Bulog Banyuwangi menjadi cabang Bulog yang penyerapannya nomor dua terbesar di Indonesia pada 2017 lalu.

“Sementara di beberapa kabupaten dan kota lain pembangunannya tumbuh pesat, namun sector pertaniannya justru mengalami penurunan,” tutur Bupati Anas.

Sementara itu, terhitung sejak Jum’at (22/12), Bandara Banyuwangi resmi dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) setelah diserahterimakan oleh Kementerian Perhubungan. Penandatanganan serah terima dilakukan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso dan Dirut AP II Muhammad Awaluddin.

Kementrian Perhubungan mengaku, pemberian hak pengelolaan ke AP II ini untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen penerbangan, terutama untuk mengantisipasi tingkat pertumbuhan penumpang dan kargo.

Pengembangan Bandara Banyuwangi yang sudah bagus ini di nilai perlu dipertahankan dan ditingkatkan, karena dipastikan ke depan akan berdampak pada kesejahteraan ekonomi warga.

Pihak AP II pun kini memulai pembangunan infrastruktur, terutama perluasan apron hingga 18 ribu M2 guna menyambut Banyuwangi sebagai bandara penyangga Bandara Ngurah Rai Bali saat Annual Meeting IMF – World Bank, Oktober 2018 mendatang. Menteri keuangan dan pejabat dari seluruh dunia akan datang ke Bali dan sebagian mendarat di Banyuwangi.

Bandara Banyuwangi sendiri mulai beroperasi 2010. Saat ini dalam sehari ada enam frekuensi penerbangan, yaitu tiga kali dari Surabaya dan tiga kali dari Jakarta. Jumlah penumpang di bandara Banyuwangi terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.

Sejak 2014, dibangun terminal berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan konsumsi energi sangat minim karena nyaris tanpa alat pengatur suhu (AC) dan memanfaatkan pencahayaan alami dengan sinar matahari.