RadarBanyuwangi.id – Babak 16 besar Liga 3 Jawa Timur tampaknya menjadi ”kuburan” bagi tim-tim asal Banyuwangi.
Menjadi satu-satunya kabupaten yang meloloskan tiga perwakilannya, klub asal Bumi Blambangan justru tumbang di babak 16 besar.
Pada pertandingan kedua yang berlangsung Sabtu (20/1), Banyuwangi Putra (BP) dan Mitra Bola Utama Baruna Nusantara FC sama-sama menelan kekalahan.
Baca Juga: Tom Lembong, Mantan Menteri Perdagangan Penulis Contekan Untuk Presiden
BP yang bermain all out dan sempat memimpin di awal pertandingan, akhirnya harus menyerah dengan skor 3-2 melawan tuan rumah Persibo Bojonegoro di Stadion Letjend H. Soedirman.
Dalam pertandingan tersebut, BP sebenarnya berpotensi unggul.
Mengawali skor di menit ke-9 melalui Farid “Ambon”, BP sempat menguasai pertandingan. Di menit ke-20, bek Persibo, Munhar membalas melalui sundulan yang berawal dari tendangan sudut.
Mental pemain BP mulai kembali diuji saat Persibo mendapat hadiah penalti pada menit ke-41.
Dengan mudah striker Persibo menaklukan kiper BP dan membuat Persibo berbalik unggul.
Baca Juga: Warga Tewas Gantung Diri di Kebun Buah Naga Dusun Tugung, Desa/Kecamatan Sempu
Farid ”Ambon” sempat kembali mencetak gol untuk membawa BP menahan imbang tuan rumah. Tendangan bebasnya melengkung indah membobol gawang Persibo.
Namun, Persibo tampaknya tak ingin malu bermain di kandang.
Mereka kembali mencetak gol kontroversial dari tendangan bebas yang disambar pemain tengah Persibo, Bayu Nugroho. Gol tersebut sempat menuai protes dari pemain BP karena di saat yang sama tiga pemain Persibo berada di posisi offside sebelum akhirnya terjadi gol.
Skor 3-2 menutup pertandingan antara BP melawan Persibo.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Page 2
Sekaligus menutup peluang BP lolos dari Grup II setelah menelan dua kekalahan berturut-turut.
Baca Juga: Sopir Ugal-Ugalan, Truk Boks Tabrak Pemotor dan Terguling di Jalan Raya Desa Benculuk, Kecamatan Cluring
Di pertandingan lainya, Baruna FC juga mengalami kekalahan saat melawan Perssu Sumenep di Stadion Untung Surapati, Pasuruan. Baruna FC menutup pertandingan dengan kekalahan 2-0 dan membuat peluangnya melaju ke putaran nasional juga kandas.
Harapan terakhir Banyuwangi kini di pundak Persewangi.
Meski sempat menelan kekalahan saat melawan Perseta Tulungagung, Persewangi diuntungkan saat Persipro didiskualifikasi.
Namun, untuk bisa lolos ke babak selanjutnya, Persewangi harus mengalahkan tuan rumah Persedikab Kediri di partai terakhir yang berlangsung Senin (22/1) sore nanti.
Pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi mengatakan, timnya butuh selisih lebih dari dua gol untuk bisa membuka peluang lolos ke babak selanjutnya.
Baca Juga: Gegara Percikan Api dari Sampah Terbawa Angin, Kantor Desa Kedayunan Banyuwangi Terbakar
Dari persiapan tim, tidak ada masalah untuk Laskar Blambangan saat ini. Tetapi, melihat tuan rumah yang pastinya akan memberikan perlawanan.
“Walaupun peluang itu kecil, kita masih punya. Asalkan menang 2-0 sama Kediri. Pemain bisa bermain semua hanya satu saja Albi yang masih sakit,’’ kata Bagong.
Meski peluang untuk lolos sangat kecil, Bagong mengatakan timnya akan berjuang maksimal.
Teknik, taktik, dan pikiran akan dikerahkan semuanya untuk bisa tetap membuka asa lolos ke babak 8 besar.
“Kita minta doa masyarakat Banyuwangi. Yang jelas kita akan berjuang sampai habis untuk bisa menang,’’ tegas mantan bek Persebaya itu. (fre/aif)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Babak 16 besar Liga 3 Jawa Timur tampaknya menjadi ”kuburan” bagi tim-tim asal Banyuwangi.
Menjadi satu-satunya kabupaten yang meloloskan tiga perwakilannya, klub asal Bumi Blambangan justru tumbang di babak 16 besar.
Pada pertandingan kedua yang berlangsung Sabtu (20/1), Banyuwangi Putra (BP) dan Mitra Bola Utama Baruna Nusantara FC sama-sama menelan kekalahan.
Baca Juga: Tom Lembong, Mantan Menteri Perdagangan Penulis Contekan Untuk Presiden
BP yang bermain all out dan sempat memimpin di awal pertandingan, akhirnya harus menyerah dengan skor 3-2 melawan tuan rumah Persibo Bojonegoro di Stadion Letjend H. Soedirman.
Dalam pertandingan tersebut, BP sebenarnya berpotensi unggul.
Mengawali skor di menit ke-9 melalui Farid “Ambon”, BP sempat menguasai pertandingan. Di menit ke-20, bek Persibo, Munhar membalas melalui sundulan yang berawal dari tendangan sudut.
Mental pemain BP mulai kembali diuji saat Persibo mendapat hadiah penalti pada menit ke-41.
Dengan mudah striker Persibo menaklukan kiper BP dan membuat Persibo berbalik unggul.
Baca Juga: Warga Tewas Gantung Diri di Kebun Buah Naga Dusun Tugung, Desa/Kecamatan Sempu
Farid ”Ambon” sempat kembali mencetak gol untuk membawa BP menahan imbang tuan rumah. Tendangan bebasnya melengkung indah membobol gawang Persibo.
Namun, Persibo tampaknya tak ingin malu bermain di kandang.
Mereka kembali mencetak gol kontroversial dari tendangan bebas yang disambar pemain tengah Persibo, Bayu Nugroho. Gol tersebut sempat menuai protes dari pemain BP karena di saat yang sama tiga pemain Persibo berada di posisi offside sebelum akhirnya terjadi gol.
Skor 3-2 menutup pertandingan antara BP melawan Persibo.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi