Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Siap Gelar Pembelajaran Sekolah Rakyat Sesuai Jadwal dari Kemensos

Banyuwangi Selasa, 17 Juni 2025 15:57 WIB

Sekolah Rakyat di Banyuwangi siap beroperasi sesuai jadwal yang ditetapkan Kementerian Sosial pada pertengaham Juli 2025. Segala kebutuhan mulai sarana prasarana (sarpras), tenaga pendidik, hingga calon murid sudah siap. Hanya rombongan belajar (rombel) tingkat SD saja yang belum terpenuhi.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini mengatakan, rencana awal proses belajar mengajar di sekolah yang sepenuhnya gratis itu akan dilaksanakan pada 14 Juli 2025.

“Rencana pelaksanaan 14 Juli kita gak ngerti maju mundurnya. Tidak tahu nanti ada perubahan apa tidak, menunggu dari Kemensos,” jelasnya, Selasa, 17 Juli 2025.  

Dijelaskannya, untuk rombel tingkat SMP dan SMA seluruhnya sudah terpenuhi. Masing-masing sebanyak dua rombel dengan jumlah tiap rombel sebanyak 25 murid.

Dia menyebut, saat ini yang belum terpenuhi adalah rombel SD. Sebab, orang tua tidak mau untuk melepaskan anaknya untuk boarding di Sekolah Rakyat. Mengingat murid Sekolah Rakyat ini harus menginap di asrama yang juga disediakan secara gratis. Karena  usia SD notabene anak-anak masih berusia di bawah 9 tahun. 

“Memang orang tua sangat tidak ikhlas sepertinya. Jadi kita kesulitan mencari keikhlasan orang tua untuk melepas anaknya di boarding,” tegasnya.

Baca Juga

Padahal, menurutnya, dalam proses rekrutmen untuk rombel SD ini tidak harus duduk di kelas I. Bisa langsung kelas III, atau kelas IV. Nantinya seluruh yang mendaftar akan di campur dalam satu rombel.

Lebih jauh dijelaskan, sebenarnya sudah ada masuk 17 anak yang mendaftar untuk rombel SD. Namun belakangan banyak yang mundur hingga menyisakan 9 anak saja. Jumlah itu terus berkurang karena jumlah yang mundur terus bertambah. 

“Sampai saat ini tinggal 2 yang orang tuanya ikhlas untuk boarding,” ungkapnya.

Meski demikian, tim dari Dinas Pendidikan Banyuwangi dan pendamping PKH terus berusaha untuk memenuhi kuota rombel SD sebanyak 25 orang. Sebab masih masih ada waktu sampai nanti pelaksanaan pembelajaran.

Henik menegaskan, kesulitan mencari murid untuk rombel SD ini merupakan kesulitan yang dihadapi secara nasiopnal. Menurutnya, memang hanya sedikit daerah yang mengajukan rombel SD. Bahkan, ada salah satu kabupaten/kota yang awalnya ada rombel SD terpaksa di cancel karena ternyata sulit mencari siswa SD.

“Jadi kami berupaya terus, kami optimislah di usia jenjang kelas berapun, kan campuran kalau SD. Kalau pada akhirnya cuma 2 siswa kita tunggu keputusan Kemensos,” ungkapnya.

Mengenai kesiapan sarpras, menurut Henik, pembenahang gedung diklat Licin untuk lokasi Sekolah Rakyat terus berproses. Dia memastikan pada saat waktu pelaksanaan perbaikan sarpras sudah 100 persen.

“Tinggal pembenahan kecil. Pada prinsipnya gedung Diklat Licin ready, tinggal moles sedikit,” bebernya.

Untuk rekrutmen tenaga pengajar, menurut Henik juga sudah tuntas dilakukan. Dia menyebut, hanya tenaga untuk juru masak dan Wali Asrama yang belum bisa dipenuhi karena kondisi ASN di Banyuwangi yang memang tidak ada.

“Itu kita serahkan ke Kemensos, Kemensos yang akan mengisi,” ujarnya.