BANYUWANGI – Pemkab dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi turun tangan membantu Mujianto yang berkeinginan menjual ginjalnya untuk melunasi utangnya.
Utang warga Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar sebesar Rp 12 juta itu dilunasi oleh Baznas, sedangkan Pemkab Banyuwangi membantu kelancaran sekolah anak Mujianto.
Bantuan dari Baznas kemudian diserahkan oleh Ketua Komisioner Baznas Banyuwangi Samsudin Adlawi, didampingi Camat Muncar Lukman Hakim dan kepala Desa Sumber Beras Sri Hanik, Kamis (19/4/2018).
“Pak, ini ada bantuan untuk melunasi utang Bapak senilai Rp 12 juta, sesuai informasi yang kami terima. Ini kami serahkan ke Bu Kades biar beliau yang mengurus pembayarannya. Bapak harus semangat lagi, jangan putus harapan,” ujar Samsudin.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga mengutarakan bahwa setelah mendapat laporan terkait Mujianto, ia langsung memerintahkan jajarannya untuk mengambil langkah.
“Saya share di grup Whatsapp untuk segera dibantu. Sebenarnya Mujianto sudah masuk program jaring pengaman sosial, mulai dari masalah kesehatan hingga pendidikan. Untuk itu, camat dan kepala desa akan saya perintahkan lagi untuk lebih sering lagi turun ke bawah melihat kondisi warganya. Apa yang perlu dibantukan ke warganya,” kata Anas via seluler.
Sesuai arahan Anas, Camat Muncar, Lukman juga segera mengambil langkah. “Pak Bupati langsung telepon kami untuk segera mengambil langkah. Lalu kami berkoordinasi dengan Baznas sebagai mitra mengatasi masalah sosial dan kemiskinan,” ujarnya.
Terkait sekolah anaknya, Lukman menjelaskan biaya pendidikan putra Mujianto telah ditanggung melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pemkab Banyuwangi juga akan menjamin pendidikan putra Mujianto lewat program Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah).
“Alhamdulillah, semua sudah ditangani. Mujianto sebenarnya punya Kartu Indonesia Sehat. Pihak puskesmas sering memeriksa yang bersangkutan. Kondisi keluarga Mujianto juga sudah dalam pantauan desa sebagai warga yang diprioritaskan mendapat bantuan. Semoga beliau terus bersemangat dan tidak putus asa,” jelas Lukman.
Mendapat bantuan, Mujianto pun mengaku senang. “Saya terima kasih sekali sama pemerintah. Saya sudah dibantu melunasi utang. Sekolah anak saya juga dijamin. Sekarang saya tinggal fokus untuk penyembuhan. Saya ingin cepat sehat dan bisa bekerja lagi untuk keluarga saya,” tutur Mujianto yang ditemani istrinya, Sriatun.
Sebelumnya diberitakan Mujianto ditemukan berdiri di sekitar traffic light Simpang Lima Banyuwangi. Ia juga mengalungi kertas karton bertuliskan ‘Dijual Ginjal Sehat’ serta nomor telepon miliknya.
“Ya saya jual berapa ya. Rp 500 juta mungkin laku. Anak saya empat. Satu sudah menikah. Dua putus sekolah. Dan tinggal satu masih sekolah,” ujarnya.
Ketika ditanyai apa alasannya menjual ginjal, pria ini mengaku sudah tidak bekerja selama 7 tahun karena penyakit paru-paru akut yang dideritanya. Padahal ia adalah tulang punggung keluarga.