Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berharap tak Sekadar Patroli Udara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SATU lagi prasarana pendukung transportasi dibangun di Bumi Blambangan. Pihak Taman Nasional Alas Purwo (TN AP) yang masuk wilayah Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, tengah membangun landasan pacu pesawat terbang. Rencananya, run way lapangan terbang (lapter) tersebut sudah bisa digunakan tahun depan.

Pihak TN AP menyatakan bahwa landasan pacu tersebut dapat menampung pesawat mini. Permukaan run way tersebut hanya berupa tanah yang rata dan rumput. Proyek yang menelan anggaran Rp 400 juta dari APBN itu memang sudah berbentuk landasan pacu. Tetapi, panjang run way tersebut akan diperpanjang lagi sekitar 50 meter.

Sejauh ini, pihak taman nasional sudah memiliki satu pesawat dan tiga pilot. Pesawat dua awak itu masih disimpan di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Namun, bila lapter di tengah hutan itu sudah rampung tahun depan, pesawat mungil itu akan beroperasi di kawasan Alas Purwo. Pesawat tersebut akan melakukan patroli udara di kawasan yang dilindungi tersebut.

Memang, pihak taman nasional sangat berkepentingan menjaga keutuhan kawasan yang dilindungi tersebut. Dengan adanya patroli udara, pengawasan wilayah hutan dan laut lindung yang sangat luas itu akan lebih mudah dilakukan.

Namun, di luar faktor pengawasan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat Bumi Blambangan juga banyak berharap dengan beroperasinya lapter perintis di kawasan taman nasional tersebut. Pemkab dan masyarakat mengharap adanya percepatan dan pertumbuhan pariwisata di lokasi itu.

Pantai Plengkung alias G-Land sangat populer di kalangan surfer dunia. Ribuan turis datang di lokasi itu setiap tahun. Sayang, mereka banyak yang datang melalui jalur laut langsung dari Denpasar, Bali. Sehingga, kedatangan banyak turis itu kurang memberikan dampak ekonomi secara langsung terhadap warga sekitar.

Nah, beroperasinya Bandara Blimbingsari akan membuka peluang bagi turis yang datang ke G-Land lebih mengenal Banyuwangi. Terlebih, bila nanti lapter di Alas Purwo itu bisa beroperasi, tentu akan lebih membuka peluang turis asing memberikan dampak ekonomi langsung terhadap warga Banyuwangi.

Tentu saja itu akan terwujud bila lapter Alas Purwo bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial. Memang butuh proses panjang untuk menjadikan lapter pendukung patroli taman nasional itu menjadi lapter pendukung pariwisata. Tetapi, tidak ada salahnya bila upaya penjajakan lapter perintis menjadi penerbangan turis itu dijajaki mulai sekarang. (*)