Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berjubah Putih, Pakai Serban, Sandalnya Kelompen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

berjbahBeragam cara dilakukan para petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) untuk memeriahkan pesta demokrasi Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 kemarin (29/8). Salah satunya, membangun tempat pemungutan suara (TPS) semenarik mungkin.Beragam kreativitas ditunjukkan war ga di Kota Gandrung dalam melak sanakan Pilgub Jatim. Mereka meng hias TPS masing-masing dengan berbagai tema yang spesifi k. Seperti yang dilakukan warga Kelu rahan Pengantigan, Kecamatan Ba nyuwangi ini.

Ada petugas satu TPS yang kompak mengenakan ju bah putih dan berserban. Ada pula petugas di TPS yang sepakat berdandan dan menghias TPS layaknya alam pedesaan Belakangan diketahui, langkah kreatif tersebut mereka lakukan bukan sekadar un tuk mencari sensasi. Lebih dari itu, ada tujuan khusus yang ingin mereka ca pai. Selain ingin meningkatkan animo ca lon pemilih dalam menyalurkan hak kon stitusionalnya, mereka juga ingin mengingatkan para pemimpin yang terpilih nanti agar memperhatikan rakyat kecil di desa.

Sementara itu, para personel KPPS yang ber tugas di TPS 04, Kelurahan Pengantigan, sengaja memasang papan nama ‘’TPS Pesantren’’. Sehari sebelumnya, warga setempat sengaja lembur sejak sore hingga ma lam demi menyulap lokasi itu menjadi TPS bernuansa Islam. Sebuah tenda sewaan berukuran enam me ter kali empat meter dipasang di ha laman toko Seragam 3 Jaya Star di Jalan Kalilo 106-B itu. Persis di tengah TPS itu terpasang sebuah tape recorder yang memutar lagulagu bernuansa Islam.

Semua petugas KPPS juga tak mau ketinggalan. Mereka mengenakan jubah pu tih lengkap dengan serban di kepala. Se lain itu, semua petugas tersebut juga me ngenakan sandal kelompen. Tidak ketinggalan, berbagai jenis alat musik hadrah dipajang di bagian depan TPS itu. Tidak tanggung-tanggung, berbagai rebana yang di pasang tersebut termasuk alat musik berkualitas nomor satu. ‘’Rebana-rebana ini produksi Jepara, Jateng. Satu unit harganya se kitar Rp 750 ribu,” ujar Ketua KPPS 04 Pengantigan, M. Isnaini.

Menurut Isnaini, dengan berpakaian ala pe santren, pihaknya bermaksud menarik mas sa agar menyalurkan hak pilihnya. “De ngan berpakaian seperti ini, nanti akan menyebar dari mulut ke mulut. Nah, war ga yang penasaran akan datang ke TPS un tuk melihat “dandanan” kami sekaligus me nyalurkan hak pilihnya,” ujar lelaki yang juga guru Agama Islam di SMPN 3 Ba nyuwangi itu. Setelah proses coblosan selesai, hasil peng hitungan suara di TPS bergaya jubah pu tih itu ternyata memenangkan pasangan Khofi fah-Herman (Berkah).

Kandidat nomor 4 itu mengumpulkan 97 suara, dan ha nya unggul satu suara dari pasangan Kar sa yang meraih 96 suara. Sementara itu, pemandangan tidak kalah menarik tersaji di TPS 09, Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi. Para personel KPPS yang bertugas di TPS yang berlokasi di Jalan Letkol Istiqlah, Gang Mawar, Banyuwangi, tersebut berpakaian ala petani. TPS tempat mereka bertugas pun dihias semirip mungkin dengan alam pe desaan, yakni ditanami pohon pisang dan tebu, plus dihiasi burung lengkap sang karnya.

Agar nuansa pedesaan semakin kental, TPS 09 tersebut dilengkapi hi dangan singkong rebus dan pisang. “Kami mengangkat tema “Kembali ke Desa” supaya Gubernur terpilih lebih mem perhatikan desa dan petani. Sebab, mayoritas warga Banyuwangi hidup dan mencari naf kah di sektor pertanian,” cetus Ketua KPPS 09 Kelurahan Pengantigan, Eko Suwinaryanto.  (radar)