Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bibit Dibabat Senan Saat Hendak Menolong Slamet

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Slamet, 43, salah satu korban yang selamat dalam aksi pembacokan di daerah perkebunan PTPN XII, Kebun Kalitelepak, Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, akhirnya buka suara, Jumat (5/5).

Korban yang tinggal di Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo dengan luka bacok yang cukup serius di punggung, paha kanan, dan di tangan kanan itu, menyampaikan luka yang diderita itu akibat dibacok dengan celurit oleh Senan, 50, salah satu tetangganya. Bibit Prasetyo, 50, tetangganya yang meninggal di jalan tengah Kebun Kalitelepak dengan luka bacok di perut, itu juga dibabat oleh Senan.

Slamet yang baru sadar setelah menjalani operasi pada Kamis (4/5) sore, itu menyampaikan pembacokan itu bermula saat ia bersama Bibit baru datang di lahan kedelai milik Kebun Kalitelepak. “Di lokasi hanya ada saya, Pak Bibit, dan Pak Senan yang sedang mencari rumput,” terang Slamet dengan suara parau pada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (5/5).

Slamet yang masih sangat lemas dan kerap mengeluh pusing itu mengungkapkan, saat kejadian itu posisinya dengan Bibit tidak terlalu jauh. Begitu pula dengan Senan yang sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya. “Saya masih lihat-lihat tanaman kedelai, ada yang buahnya lebat,” ungkapnya.

Saat tengah memegang tanaman kedelai itu, jelas dia, Senan tiba-tiba mendekat dan membacok punggungnya. Tidak lama dengan celurit yang digenggam menebas di bagian paha. “Dibacok itu saya masih bisa berdiri, tapi setelah paha dibacok, saya langsung jatuh,” ungkapnya.

Melihat Senan dengan membabi buta menyerang itu, jelas dia,  Bibit yang mulanya hanya berdiri tidak jauh dari tempatnya, mendekat untuk menolong dan melerai. “Kayaknya Pak Bibit mau ke arah saya (menolong), tapi oleh Senan dihadang dan langsung dibabat perutnya,” jelasnya.

Kejadian itu yang diingat Slamet. Karena setelah itu, pingsan dan sadar setelah dibawa ke rumah sakit oleh pihak Kebun Kalitelepak dan keluarganya. “Mendengar adik dibacok orang, saya langsung ke lokasi, saya yang menggendong ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit,” jelas kakak ipar Slamet, Ponidi, 47.

Ponidi yang juga tinggal di Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, menyampaikan Slamet dan keluarganya tidak mengetahui motif pembacokan yang dilakukan Senan ini. Selama ini, ketiga orang ini Slamet, Bibit, dan Senan kerap berkumpul bersama di rumah Slamet. “Sering makan-makan dan ngopi di rumah (Slamet). Makanya kami kaget dan bingung,” ujarnya.

Ponidi menyebut motif pembacokan ini akan terungkap bila polisi berhasil menangkap pelaku. Sebelum Senan mengaku, ketiga warga itu juga tidak cekcok atau berkomunikasi apapaun. “Tiba-tiba Senan membacok Slamet,” pungkasnya.

Humas RS Al Huda Gambiran, dr Suryadinata mengungkap kondisi Slamet sudah mulai membaik. Operasi yang dilakukan berjalan dengan sukses. Rencananya, pasien ini akan segera dipindah ke ruang bedah. “Kondisinya sadar, saat ini sedang diobservasi, sore ini dipindah ke ruang bedah,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya aksi pembacokan terjadi di tengah perkebunan PTPN XII wilayah Kebun Kalitelepak, Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kamis (4/5) sekitar pukul 05.45. Dalam kejadian itu, Bibit Prasetyo, 55, meninggal di lokasi kejadian dengan luka bacok di perut. Sedang temannya, Slamet, 55, yang dirawat di RS Al Huda Gambiran terluka parah di paha dan punggung dengan kondisi kritis.

Kedua korban yang semua tinggal di Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, itu diduga dibacok oleh Senan, 50, yang masih tetangga korban. Pelaku yang langsung kabur setelah kejadian itu, kini masih dalam pengejaran polisi. “Yang diduga pelaku itu teman korban bekerja di kebun, rumahnya juga tidak berjauhan,” kata salah satu mandor Kebun Kalitelepak, Puji Kurniawan, 30.(sas/abi)

source