BANYUWANGI, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anomali cuaca yang diperkirakan akan berlangsung hingga sepekan ke depan.
BMKG menjelaskan bahwa saat ini Banyuwangi telah memasuki puncak musim kemarau, namun wilayah tersebut masih akan diselingi hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.
“Kondisi ini terjadi karena adanya fenomena gelombang ekuatorial Rossby yang sedang melintas di atas wilayah Jawa Timur,” ungkap prakirawan BMKG Banyuwangi, Fredy Kurniawan, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air
Gelombang ekuatorial tersebut bergerak ke arah barat di sepanjang ekuator yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Akibatnya, intensitas hujan di Banyuwangi menjadi lebih tinggi, meskipun saat ini masih dalam masa kemarau.
“Kondisi ini bertahan hingga antara 3 sampai 7 hari ke depan,” tambah Fredy.
Selain itu, BMKG juga memperingatkan tentang kondisi gelombang di perairan Banyuwangi.
Baca juga: Anomali Cuaca di Musim Kemarau, Wilayah Jateng Bakal Diguyur Hujan hingga 11 Juli
Adanya angin kencang yang berasal dari arah Australia menyebabkan gelombang laut menjadi cukup tinggi.
Fredy menjelaskan bahwa tinggi gelombang di perairan selatan Jawa, termasuk Banyuwangi, saat ini berada di kisaran 2-3 meter.
Namun, diperkirakan akan menurun menjadi sekitar 1,5-2,5 meter dalam dua hari ke depan.
“Jadi, dibandingkan hari ini, kondisinya sudah lebih rendah meskipun masih relatif tinggi,” tandasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!