Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Baru Hitungan Hari, Plengsengan Jembatan Kajar Jebol Dihantam Banjir, Petani Curahsawo Cemas Lahan Jagung Terancam

baru-hitungan-hari,-plengsengan-jembatan-kajar-jebol-dihantam-banjir,-petani-curahsawo-cemas-lahan-jagung-terancam
Baru Hitungan Hari, Plengsengan Jembatan Kajar Jebol Dihantam Banjir, Petani Curahsawo Cemas Lahan Jagung Terancam

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Pembangunan plengsengan di barat Jembatan Kajar, Dusun Curahsawo, Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, menuai sorotan tajam. Pasalnya, proyek yang belum lama dikerjakan itu sudah ambrol dan jebol diterjang banjir, meninggalkan kekhawatiran mendalam bagi warga sekitar, khususnya para petani.

Pantauan Jurnalnews di lokasi menunjukkan adanya tumpukan material bangunan serta peralatan pengecoran. Namun ironisnya, tak terlihat aktivitas pengerjaan lanjutan di proyek tersebut. Kondisi ini memicu keresahan warga, terutama Sutrisno (55), petani asal Jambean yang memiliki lahan jagung tepat di sebelah selatan sungai.

“Kalau ini tidak segera diperbaiki, saya khawatir banjir akan masuk ke lahan milik saya,” ujar Sutrisno kepada Jurnalnews, Senin (15/12/2025).

Sutrisno menuturkan, sebelumnya plengsengan tersebut sempat dikerjakan, namun bangunannya tidak mampu menahan derasnya arus banjir hingga akhirnya rusak. Sebelumnya, Ia juga mengaku telah berinisiatif membangun tanggul sendiri dari tumpukan tanah dengan biaya pribadi yang tidak sedikit demi melindungi lahannya.

“Dulu sudah ada tanggul yang tinggi, saya bangun pakai biaya sendiri dan habis banyak. Tapi malah dikeruk alat berat. Saya hanya bisa pasrah, padahal alat berat itu melintas di lahan saya yang sudah ditanami jagung,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Kini, Sutrisno bersama petani lainnya berharap pembangunan plengsengan di bawah Jembatan Kajar, tepat di sisi utara lahan pertanian mereka, segera dilanjutkan dan diselesaikan secara maksimal. Ia menuntut agar proyek tersebut tidak dibiarkan mangkrak, demi mencegah banjir yang berpotensi merendam lahan pertanian warga di selatan sungai.

“Jangan sampai petani jadi korban lagi,” pungkasnya. (Venus Hadi)