Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anggaran Rp 21 Triliun Lebih, Tol Probolinggo–Banyuwangi Jadi Proyek KPBU Strategis di Jawa Timur

anggaran-rp-21-triliun-lebih,-tol-probolinggo–banyuwangi-jadi-proyek-kpbu-strategis-di-jawa-timur
Anggaran Rp 21 Triliun Lebih, Tol Probolinggo–Banyuwangi Jadi Proyek KPBU Strategis di Jawa Timur

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemerintah terus menggeber pembangunan infrastruktur strategis nasional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Salah satu proyek bernilai jumbo yang tengah berjalan adalah Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi di Jawa Timur.

Berdasarkan data resmi yang tercantum dalam laman KPBU Kementerian Keuangan, proyek jalan tol ini menyedot anggaran investasi (capex) sekitar Rp 21,070 triliun.

Tak hanya itu, nilai operasional dan pemeliharaan (opex) proyek ini juga tercatat sebesar Rp 21,070 triliun, setara dengan nilai investasinya.

Baca Juga: Profil Awhin Sanjaya, Pembalap Nasional yang Gugur di SCP 2025 Jambi

Angka tersebut menegaskan besarnya komitmen pembiayaan pemerintah dan badan usaha dalam menghadirkan konektivitas baru di wilayah Tapal Kuda hingga ujung timur Pulau Jawa.

Dalam data yang dirilis di situs resmi kpbu.kemenkeu.go.id, Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi berada di bawah tanggung jawab Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).

Proyek ini masuk sektor transportasi jalan, dengan status konstruksi atau dalam tahap pembangunan.

Tol Probolinggo–Banyuwangi dirancang melintasi sejumlah daerah strategis di Jawa Timur.

Beberapa wilayah yang akan dilewati antara lain Kabupaten Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi.

Kehadiran tol ini diharapkan menjadi tulang punggung baru konektivitas kawasan timur Jawa, sekaligus mempercepat mobilitas orang dan barang.

Baca Juga: Terima Sertifikat TORA, Ribuan Warga di Banyuwangi Gelar Kenduri Ingkung Sewu

Anggaran Jumbo, Proyek Jangka Panjang

Nilai anggaran yang mencapai puluhan triliun rupiah menjadikan Tol Probolinggo–Banyuwangi sebagai salah satu proyek KPBU terbesar di sektor jalan tol.

Besarnya capex dan opex menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik jalan, melainkan investasi jangka panjang yang mencakup konstruksi, pengoperasian, hingga pemeliharaan selama masa konsesi.

Sumber: kpbu.kemenkeu.go.id


Page 2

Dalam struktur KPBU, proyek ini dirancang melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha.

Pemerintah berperan menyiapkan regulasi, dukungan kebijakan, serta aspek perencanaan, sementara badan usaha mengemban tanggung jawab pembiayaan dan pengelolaan proyek sesuai kesepakatan konsesi.

Baca Juga: Angka Perceraian ASN di Banyuwangi Mengkhawatirkan, 141 Perkara Masuk Sepanjang 2025

Data Teknis dan Tahapan Proyek

Selain informasi umum, halaman detail proyek KPBU juga memuat sejumlah menu penting yang menggambarkan tahapan dan struktur proyek.

Di antaranya adalah lingkup proyek yang menjelaskan aspek teknis seperti panjang jalan tol, project term yang memuat masa konstruksi dan konsesi, hingga milestone atau tahapan penting perkembangan proyek.

Terdapat pula informasi mengenai prakualifikasi dan proposal lelang, rasionalisasi proyek, serta potensi dukungan pemerintah yang diberikan untuk menjamin kelayakan proyek.

Seluruh data ini menjadi bagian dari transparansi KPBU agar publik dan investor dapat memantau progres pembangunan.

Baca Juga: Bonney Menghajar Saturn, Ini Alasan One Piece Episode 1152 Jadi Episode Paling Emosional

Dorong Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Dengan anggaran mencapai Rp 21 triliun lebih, Tol Probolinggo–Banyuwangi diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bagian timur.

Akses logistik yang lebih cepat, efisiensi waktu tempuh, hingga penguatan sektor pariwisata dan industri menjadi tujuan utama proyek ini.

Keberadaan tol ini juga dinilai strategis untuk memperkuat jaringan Tol Trans Jawa hingga ke Banyuwangi, sekaligus membuka peluang investasi baru di kawasan yang selama ini relatif terbatas akses jalan bebas hambatan.

Pemerintah menargetkan, dengan pengelolaan KPBU yang profesional dan transparan, proyek bernilai jumbo ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, sekaligus menjadi contoh keberhasilan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. (*)

Sumber: kpbu.kemenkeu.go.id


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemerintah terus menggeber pembangunan infrastruktur strategis nasional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Salah satu proyek bernilai jumbo yang tengah berjalan adalah Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi di Jawa Timur.

Berdasarkan data resmi yang tercantum dalam laman KPBU Kementerian Keuangan, proyek jalan tol ini menyedot anggaran investasi (capex) sekitar Rp 21,070 triliun.

Tak hanya itu, nilai operasional dan pemeliharaan (opex) proyek ini juga tercatat sebesar Rp 21,070 triliun, setara dengan nilai investasinya.

Baca Juga: Profil Awhin Sanjaya, Pembalap Nasional yang Gugur di SCP 2025 Jambi

Angka tersebut menegaskan besarnya komitmen pembiayaan pemerintah dan badan usaha dalam menghadirkan konektivitas baru di wilayah Tapal Kuda hingga ujung timur Pulau Jawa.

Dalam data yang dirilis di situs resmi kpbu.kemenkeu.go.id, Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi berada di bawah tanggung jawab Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).

Proyek ini masuk sektor transportasi jalan, dengan status konstruksi atau dalam tahap pembangunan.

Tol Probolinggo–Banyuwangi dirancang melintasi sejumlah daerah strategis di Jawa Timur.

Beberapa wilayah yang akan dilewati antara lain Kabupaten Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi.

Kehadiran tol ini diharapkan menjadi tulang punggung baru konektivitas kawasan timur Jawa, sekaligus mempercepat mobilitas orang dan barang.

Baca Juga: Terima Sertifikat TORA, Ribuan Warga di Banyuwangi Gelar Kenduri Ingkung Sewu

Anggaran Jumbo, Proyek Jangka Panjang

Nilai anggaran yang mencapai puluhan triliun rupiah menjadikan Tol Probolinggo–Banyuwangi sebagai salah satu proyek KPBU terbesar di sektor jalan tol.

Besarnya capex dan opex menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik jalan, melainkan investasi jangka panjang yang mencakup konstruksi, pengoperasian, hingga pemeliharaan selama masa konsesi.

Sumber: kpbu.kemenkeu.go.id