ngopibareng.id
Selain berfungsi sebagai layanan pengobatan ketika peserta sakit, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menghadirkan beragam Program Promotif Preventif. Program ini berfokus pada upaya menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan mengelola kondisi kronis agar peserta JKN bisa hidup lebih produktif.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Titus Sri Hardianto, menjelaskan, salah satu program unggulan yang bisa dimanfaatkan adalah Skrining Riwayat Kesehatan. Layanan ini merupakan upaya deteksi dini terhadap risiko penyakit.
Dengan mengikuti skrining, seseorang dapat mengetahui potensi risiko penyakit tertentu lebih awal, sehingga penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
“Peserta JKN bisa melakukan skrining kesehatan untuk berbagai penyakit, mulai dari diabetes mellitus, hipertensi, hingga penyakit jantung iskemik dan berbagai jenis kanker. Yang paling penting, layanan ini bisa diakses dengan mudah,” jelas Titus, Rabu, 3 September 2025.
Peserta JKN dapat melakukan skrining riwayat kesehatan sekali dalam setahun melalui beragam kanal yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Bisa melalui Aplikasi Mobile JKN, situs web resmi BPJS Kesehatan, atau bahkan melalui pelayanan dari WhatsApp (PANDAWA) di 08118165165.
“Jika hasil skrining menunjukkan tidak berisiko, peserta JKN dapat terus menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Namun, bila hasilnya menunjukkan berisiko, sebaiknya peserta melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar,” tambah Titus.
Selain skrining, BPJS Kesehatan juga memiliki program komprehensif untuk peserta yang mengidap penyakit kronis, yang dikenal dengan nama Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Prolanis dirancang sebagai layanan kesehatan yang terintegrasi, melibatkan peserta, FKTP, dan BPJS Kesehatan untuk mencapai kualitas hidup optimal dan mencegah komplikasi. Dengan mengikuti Prolanis, peserta JKN bisa mendapatkan sejumlah manfaat, seperti konsultasi kesehatan secara rutin, pelayanan obat yang berkesinambungan, edukasi kesehatan, dan aktivitas fisik seperti senam bersama.
“Program ini juga mencakup pemeriksaan penunjang laboratorium secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan. Alur untuk mengikuti Prolanis pun sangat sederhana. Peserta hanya perlu mengunjungi FKTP terdaftar, berkonsultasi dengan dokter, dan tim pengelola Prolanis di FKTP akan memberikan arahan agar peserta dapat berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatannya,” terangnya.
Titus menambahkan, program lain seperti Program Rujuk Balik (PRB) juga dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi peserta. PRB sendiri merupakan pelayanan lanjutan bagi penderita penyakit kronis yang kondisinya sudah stabil namun masih membutuhkan penanganan rutin di FKTP.
Baca Juga
Dengan mengikuti PRB, peserta dapat memperoleh kemudahan akses pelayanan kesehatan dan obat. Alurnya pun sangat terstruktur, setelah dinyatakan stabil oleh dokter spesialis di rumah sakit, peserta akan mendapatkan resep obat PRB dan dirujuk balik ke FKTP. Dari sana, peserta bisa mendapatkan resep obat PRB dan layanan kefarmasian di apotek yang bermitra.
“Kami ingin peserta JKN, terutama yang mengidap penyakit kronis, bisa tetap produktif walau dalam keadaan sakit. PRB memungkinkan mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien, tanpa harus berulang kali ke rumah sakit,” katanya.
Dia menyebut, Program Promotif Preventif dari BPJS Kesehatan tidak hanya hadir sebagai penolong saat sakit, tetapi juga sebagai mitra untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
“Melalui inovasi dan layanan yang mudah diakses, BPJS Kesehatan mengajak seluruh peserta JKN untuk mengubah paradigma, dari berobat saat sakit menjadi mencegah agar tetap sehat,” tutup Titus.