ngopibareng.id
Komisi IX DPR RI bersama BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi mengedukasi masyarakat Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, mengenai pentingnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program JKN merupakan benteng perlindungan finansial dan pendorong perubahan gaya hidup sehat.
Sosialisasi digelar di Havana Banyuwangi, Selasa, 21 Oktober 2025. Fokus utamanya pada langkah preventif dan optimalisasi manfaat JKN, serta pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS).
Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menekankan bahwa JKN adalah hal utama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Saya ingin mengajak hidup sehat, makan makanan bergizi, rajin olahraga agar kita selalu sehat. Kita tidak pernah tahu penyakit yang bisa datang pada tubuh kita. Mohon keluarga yang belum daftar ke BPJS Kesehatan, segera daftar, agar tidak bingung saat sakit,” katanya.
Pemerintah dan DPR RI terus berupaya melakukan perbaikan kebijakan demi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Nihayatul Wafiroh juga mengingatkan pentingnya disiplin membayar iuran JKN. Diapun berjanji akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan program JKN. Dia menegaskan filosofi dasarnya tetap sama, dengan kita membayar iuran rutin JKN, saat kita sakit, kita tidak susah, tidak merepotkan saudara kita.
“Terus kami ingatkan, iuran JKN tidak akan berat apabila rutin dibayar. Ia menjadi berat karena menunggak, dan baru akan dibayar saat akan digunakan. Hindari baru mendaftar JKN saat sakit, karena ada ketentuan JKN aktif 14 hari setelah mendaftar dan dibayar,” tegasnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Titus Sri Hardianto, memberikan apresiasi tinggi karena cakupan kepesertaan JKN di Banyuwangi sudah semakin luas dan merata. Dalam kesempatan tersebut, ia kembali menegaskan prinsip dasar program JKN yang mengedepankan konsep gotong royong dan kesiapsiagaan diri.
Dia menyebut, proteksi Jaminan Kesehatan seluruh penduduk akan terwujud jika seluruh penduduk bergotong-royong. Kita tidak pernah berharap sakit, tapi saat sakit itu datang, kita juga tidak bisa menolak, jadi sedia payung sebelum hujan.
“Dengan membayar iuran secara rutin, berarti kita telah menjaga kepesertaan JKN kita selalu aktif, sehingga secara psikis, saat sakit kita tidak terlalu terbebani karena bisa memanfaatkan program JKN,” terangnya.
Baca Juga
Titus juga memperkenalkan Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB), yang merupakan program yang dirancang agar peserta yang memiliki tunggakan dapat melunasi dengan skema cicilan. Menurutnya, pendaftaran Program REHAB dapat dilakukan melalui Aplikasi Mobile JKN atau datang ke Kantor BPJS Kesehatan.
Dia bersyukur masyarakat Banyuwangi dan Situbondo sudah banyak yang mengunduh aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai layanan.
“Salah satunya adanya fitur Program REHAB, bisa dimanfaatkan buat mencicil tunggakan iuran,” katanya.
Sesi edukasi juga menyoroti isu biaya kesehatan terbesar yang ditanggung BPJS Kesehatan, yaitu untuk penyakit-penyakit kronis (katastropik) seperti Gagal Ginjal, Stroke, dan Jantung. BPJS Kesehatan menyediakan Program PROLANIS. Program ini bertujuan mendorong peserta penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi agar mampu mencapai kualitas hidup optimal dengan mengendalikan penyakit secara rutin. Peserta yang memenuhi kriteria dapat mendaftar melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) masing-masing.
Dijelaskannya, penyakit kronis sering berawal dari kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat. Prolanis menyediakan edukasi kesehatan, kunjungan dan konseling dokter, senam Prolanis, hingga pemeriksaan penunjang diagnostik rutin.
“Kunci pencegahan ada di tangan kita, ubah gaya hidup, kendalikan asupan makanan, dan manfaatkan Prolanis,” imbaunya.
Salah satu peserta sosialisasi, Ndari, asal Kalipuro, menyampaikan rasa syukurnya atas program JKN. Ia menceritakan, seluruh keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN kategori penerima bantuan iuran dari Pemerintah.
“Alhamdulillah saya berterimakasih pada BPJS Kesehatan. Anak saya pernah operasi penyumbatan di leher alhamdulilah layanannya bagus, langsung di operasi saat zaman covid tahun 2019,” katanya.