Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bukan Minta Hujan, Warga Bangorejo Banyuwangi Gelar Kesenian Tiban Untuk Peringatan Kemerdekaan RI Ke-79

bukan-minta-hujan,-warga-bangorejo-banyuwangi-gelar-kesenian-tiban-untuk-peringatan-kemerdekaan-ri-ke-79
Bukan Minta Hujan, Warga Bangorejo Banyuwangi Gelar Kesenian Tiban Untuk Peringatan Kemerdekaan RI Ke-79

Radarbanyuwangi.id – Warga Desa/Kecamatan Bangorejo ini punya cara menarik dalam memeriahkan HUT ke-79 RI. Mereka menggelar seni tiban. Kegiatan yang biasa digelar untuk minta hujan ini, dilaksanakan sejak Jumat (9/8) hingga Minggu (11/8).

Tiban yang dilaksanakan di Dusun/Desa Bangorejo ini, ternyata mampu menyedot penggila tiban. Malahan, ada yang datang dari luar kota seperti Blitar, Trenggalek, Kediri, dan Tulungagung. “Kegiatan ini untuk melestarikan budaya nenek moyang, uri-uri budoyo,” kata Kepala Dusun Bangorejo, Dwi Sahyono, 43.

Menurut Sahyono, tiban ini yang dimulai sejak Jumat (9/8) hingga puncaknya Minggu (11/9), ini melibatkan pelaku seni Tiban dari berbagai wilayah, termasuk dari Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek. “Kami ingin melestarikan kebudayaan nenek moyang yang sudah jarang ada ,” ujarnya.

Untuk kegiatan ini, peserta yang ingin ikut tidak perlu mendaftar. Mereka naik ke panggung secara sukarela dengan tujuan utama menjalin persahabatan, bukan untuk bersaing. “Sifatnya adalah persahabatan, tidak ada kemarahan dalam permainan,” tambahnya.

Baca Juga: 1,3 Juta Orang Masuk DPS Pilkada Ditetapkan KPU Banyuwangi, Pemilih Akan Mencoblos di 2.732 TPS

Dalam permainan tiban ini, jelas dia, aturan ketat diterapkan terkait daerah pukul. Peserta tidak dirbolehkan memukul daerah bawah perut dan bagian atas tubuh mulai leher hingga kepala. “Cara memukul saja diatur, peserta tidak boleh memukul bawah perut,” jelasnya.

Penanggung jawab acara tiban, Satim, 56, menyatakan saat ini pelaku kesenian tiban di Bangorejo semakin menurun. Oleh karena itu, tiban dalam rangka HUT kle-79 RI ini dianggap sangat penting. “Anak muda dikenalkan dengan kesenian ini,” ucapnya.

Baca Juga: Semarak Peringatan Kemerdekaan RI ke-79 di Banyuwangi: Keseruan Lomba Gepuk Guling di Olehsari, Tarik Tambang di Stadion Diponegoro

Para pelaku seni tiban Banyuwangi, jelas dia, seringkali mengikuti acara serupa di Blitar. Sehingga, kegiatan di Bangorejo kali ini menjadi ajang silaturahmi yang dinanti-nantikan. “Kami sering pergi ke Blitar untuk ikut kesenian di sana,” katanya.

Meski kesenian tiban di Bangorejo semakin jarang, tapi dalam kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Mereka merasa senang dan terhibur. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi dan tanggapannya positif,” ujarnya.

Satim menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antar pemuda dari berbagai wilayah. Pada akhir acara, peserta yang mengalami luka selama permainan saling berpelukan, itu menunjukkan kegiatan ini benar-benar tentang kebersamaan.  “Ini adalah cara kami untuk memperkuat silaturahmi dan persahabatan,” tutupnya.(rei/abi)