Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bulan Juni 2025, di Banyuwangi Dibuka Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar

bulan-juni-2025,-di-banyuwangi-dibuka-kapal-cepat-rute-banyuwangi-denpasar
Bulan Juni 2025, di Banyuwangi Dibuka Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar
Banyuwangi Jumat, 04 April 2025 14:30 WIB

Bulan Juni 2025 ini akan dibuka angkutan kapal cepat dari Pelabuhan Boom Banyuwangi ke Denpasar, Bali. Kapal cepat ini akan menambah konektivitas Banyuwangi dengan Bali. Selain menambah konektivitas, kapal cepat ini sekaligus memangkas jarak tempuh dari Bali ke Banyuwangi dan sebaliknya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dermaga Pelabuhan Boom yang akan digunakan untuk lokasi sandar kapal cepat, Jumat, 4 April 2025. Dia didampingi Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur Nyono dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Juni ini akan dimulai proses pelayaran kapal cepat Banyuwangi-Denpasar. Maka saya ingin mengecek kesiapan infrastrukturnya,” jelasnya.

Baca Juga

Kapal cepat yang melayani rute Banyuwangi-Denpasar ini cukup besar. Kapasitasnya mencapai 300 orang. Namun tahap awal hanya ada satu kapal yang beroperasi. Kapal ini akan menyusuri perairan selatan Pulau Bali.

Khofifah menambahkan, menjelang proses operasional nanti, pihak operator kapal akan memenuhi kelengkapan-kelengkapan yang dibutuhkan. Termasuk di ruang tunggu penumpang. Dia sudah meminta operator untuk desain ruang tunggu menggunakan nuansa Banyuwangi.

Khofifah ingin memaksimalkan koneksitas barang dan jasa serta koneksitas masyarakat. Mobilitas akan dimaksimalkan. Makin bagus publik servis menurutnya akan semakin memudahkan interaksi diantara berbagai provinisi dan berbagai daerah dan pemenuhan berbagai kebutuhan nasyarakat.

“Koneksitas antara masyarakat terutama untuk layanan jasa transportasi laut kita akan terus maksimalkan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, mengatakan, untuk pengoperasian kapal cepat Banyuwangi-Denpasar ini pihaknya akan melakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Perhubungan.

“Karena ini antar provinsi, nanti trayeknya, dari Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

Mengenai status Pelabuhan Boom yang masih berstatus Pelabuhan Pengumpan Regional, menurut Nyono tidak harus dilakukan perubahan status pelabuhan.

“Tidak harus dinaikkan status, yang penting berdasarkan keselamatan pelayaran, kapal selamat untuk sandar di sana,” tegasnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kehadiran kapal cepat Banyuwangi-Denpasar ini bisa memutus rantai waktu dari Bali ke Banyuwangi. Biasanya, kata dia, turis dari Denpasar kalau ke Banyuwangi butuh waktu 3 sampai 4 jam lagi.

“Kalau dengan konektivitas kapal ini, apalagi dengan kapal cepat Insya Allah lebih singkat, risiko kemacetan tidak ada, akan makin mempercepat,” ungkapnya.

Ipuk pun berkomitmen mendukung konektivitas baru ini. Apalagi Banyuwangi juga diuntungkan. Tidak hanya dari segi ekonomi tapi juga pariwisata.

“Provinsi punya ide begitu, kita dukung, kita bantu promosinya sehingga bisa sustain,” ujarnya.

Baca Juga

Like