BANYUWANGI – Penataan dan pembangunan ruang publik di Banyuwangi perlu ditopang kebersihan lingkungan. Jika tidak, ruang publik yang sudah tertata dengan baik itu tidak akan mampu menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat.
Untuk itu, di sela padatnya acara, Bupati Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri terjun langsung untuk memimpin dan memotivasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan ruang publik di Bumi Blambangan kemarin (22/3).
Orang nomor satu dilingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut turun langsung menyapa dan ikut membersihkan kawasan Taman Blambangan. Bukan hanya menyapa masyarakat, Anas juga memberi teladan bagi para pengunjung dengan memungut sampah yang berceceran di alun-alun pusat Kota Penyu tersebut.
Mengendarai sepeda pancal, Anas meluncur dari pendapa Sabha Swagata Blambangan menuju Taman Blambangan. Sesampai di Taman Blambangan, Anas lantas berjalan santai mengitari alun-alun tersebut. Nah, saat berjalan santai itulah, Anas tanpa segan memungut sampah yang berceceran.
Masyarakat yang melihat Anas turun tangan memungut sampah langsung mengikuti tindakan yang dilakukan bupati itu. Usai berjalan mengelilingi Taman Blambangan, Anas bermain bulu tangkis dan basket dengan beberapa pengunjung.
Setelah itu, Anas melanjutkan perjalanan mengayuh sepeda menuju Pantai Boom. Di pantai, Anas kembali memungut sampah. “Rakyat butuh teladan. Kebersihan perlu dikerjakan bersama, tidak boleh hanya mengandalkan petugas,” ujarnya.
Menurut Anas, kegiatan pagi kemarin dia lakukan untuk memotivasi masyarakat ikut menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang publik. “Rakyat tidak cukup hanya diberi imbauan. Kegiatan ini kami lakukan untuk memotivasi masyarakat agar ruang publik terjaga dengan baik,” katanya.
Beberapa pengunjung Pantai Boom mengaku terkejut dengan aksi yang dilakukan Bupati Anas itu. Karena itu, warga berharap teladan Bupati Anas itu bisa menular kepada warga. “Kalau pak bupati terus begini, pasti Banyuwangi maju.” ujar Nasihin, salah seorang pengunjung Pantai Boom.
Pengunjung Pantai Boom mengeluhkan belum konsistennya. Selama ini, kendaraan bermotor pengunjung dilarang masuk ke area taman. Hanya saja aturan itu hanya berlaku bagi rakyat biasa, sementara kendaraan pejabat plat merah bebas masuk area terlarang.
Seperti yang terlihat pada launching logo Tour de Ijen kemarin sore. Disaat kendaraan pengunjung diminta untuk parkir ditempat yang telah disediakan, namun kendaraan para pejabat ramai-ramai masuk area terlarang.
Pemandangan ini sangat kontras dengan aksi yang dilakukan Bupati Anas yang memberi contoh untuk menjaga kebersihan ruang publik. (radar)