Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BWI Sabet Penghargaan Kategori The Most Creative

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

JAKARTA – Jelang tutup tahun 2013, Banyuwangi berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih penghargaan bergengsi Travel Club Tourism Award dalam kategori the most creative. Penghargaan itu diberikan, karena Kota Gandrung dinilai kreatif dalam mengembangkan dan mengemas potensi pariwisata. Penghargaan Travel Club Tourism Award tahun ini merupakan yang kedua kalinya yang diterima Banyuwangi.

Pada tahun 2012 lalu, kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini pernah menerima penghargaan yang sama cuma beda ategori. Tahun 2013 ini, penghargaan diberikan dalam kategori the most creative. Sedangkan tahun lalu, penghargaan dalam kategori the most improved. Penghargaan Travel Club Tourism Award 2013 dilaksanakan bersama Travel Club dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Penghargaan itu diserahkan Dirjen Pengembangan Destinasi Kemenparekraf Firmansyah Rahim di gedung Kemenparekraf Jakarta kepada Bupati Abdullah Azwar Anas, Jumat malam (20/12) Penghargaan ini jadi pelecut agar pengembangan wisata Banyuwangi ke depan semakin baik,” ungkap Bupati Anas. Proses seleksi penghargaan ini dilakukan tim juri independen dan Universitas Sahid Jakarta.

Tim independen itu terlibat secara langsung melakukan verifi kasi dan turun ke daerah untuk melakukan riset berbagai kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia. Penghargaan itu diberikan kepada Banyuwangi karena sebagai kabupaten yang mampu mengemas pengembangan pariwisata dengan kreatif. Kerja keras dan kreativitas dalam pengembangan wisata itu, Banyuwangi dinilai layak mendapatkan the most creative pada ajang Travel Club Tourism Award 2013 menyingkirkan kabupaten lain.

Inovasi pemasaran wisata melalui perhelatan Banyuwangi Festival dianggap mampu mengatrol pamor Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang layak dipilih. Bupati Anas mengungkapkan, pariwisata adalah sektor yang bisa dengan cepat menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat. Jika bisa dioptimalkan, pariwisata Banyuwangi akan memberi banyak dampak positif pada kegiatan ekonomi masyarakat. Bersamaan dengan gencarnya promosi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi itu, kunjungan wisatawan semakin diversifikasi (penganekaragaman produk).

Dulunya, konsentrasi wisatawan di Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire (api biru), namun kini wisatawan mulai melirik Pantai Pulau Merah setelah ada kompetisi selancar internasional Mei lalu. Tidak hanya itu, atraksi wisata budaya masyarakat Using di Desa Wisata Kemiren juga makin diminati. Yang membanggakan, lanjut Bupati Anas, seni-budaya Banyuwangi ikut terkerek oleh laju kemajuan pariwisata dan ekonomi Banyuwangi. ”Banyuwangi makin  maju, goglobal, tapi punya akar budaya yang tetap yang membumi,” kata Anas.

Dia mencontohkan, beragam acara wisata berbasis seni-budaya seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Kuwung, dan Paju Gandrung Sewu yang mampu menjadikan kekayaan seni-budaya sebagai sarana untuk memacu sektor wisata sekaligus mengungkit kegiatan ekonomi. ”Ibarat menembak dua burung memakai satu peluru. Dengan pengembangan wisata berbasis seni-budaya, konsolidasi sosial jalan, modal sosial terbentuk untuk memajukan daerah,’’ katanya.  Di sisi lainnya, tambah mantan anggota MPR/DPR RI termuda itu, ekonomi masyarakat bergairah karena promosi kencang. ”Pariwisata berbasis seni budaya dan wisata alam akan kita genjot terus,’’ tambahnya. (radar)