Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dapur Rumah Warga Srono Ambruk Diterjang Hujan Deras, BPBD Banyuwangi Turun Tangan Beri Bantuan!

dapur-rumah-warga-srono-ambruk-diterjang-hujan-deras,-bpbd-banyuwangi-turun-tangan-beri-bantuan!
Dapur Rumah Warga Srono Ambruk Diterjang Hujan Deras, BPBD Banyuwangi Turun Tangan Beri Bantuan!

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Rumiyati, 53, asal Dusun Sumberejo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, yang dapurnya ambrol setelah diterjang hujan deras mendapatkan bantuan logistik darurat, Sabtu (1/11).

Bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi itu diserahkan langsung di rumah korban.

Diketahui, Rumiyati merupakan korban bencana alam yang dapur rumahnya ambruk setelah diterjang hujan deras pada Rabu (29/10).

Pada Kamis, (30/10) dapur korban ambruk diduga tidak kuat setelah menahan derasnya air hujan dan korban mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta.

Bantuan logistik darurat berupa, sembako, terpal, pakaian, obat-obatan, terpal, dan lain-lain itu diterima langsung oleh pemilik rumah, Rumiyati.

Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh Camat Srono Tri Wahyuni Angembani didampingi Kepala Desa (Kades) Kepundungan Baiturrahim di rumah korban.

“Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat membantu korban,” kata Kades Kepundungan, Baiturrahim.

Untuk bantuan material bangunan, kata Kades, saat ini masih dalam tahap pengusulan.

Yang diajukan ke BPBD,  yaitu, 40 lembar esbes ukuran 2,2 meter dan lima ikat usuk ukuran 4 meter.

“Untuk pengusulan bantuan rehabilitasi rumah roboh masih kami usulkan dan surat sudah kami kirim ke BPBD Banyuwangi,” terangnya.

Rumah milik Sugito, 60, asal Dusun Sumberejo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono bagian atap dapurnya roboh pada Kamis (30/10).

Diduga atap itu roboh sebab dihantam hujan deras dan kayunya lapuk pada Rabu (29/10) sore hari.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambrolnya atap rumah bagian dapur milik Sugito. Namun, kerugian material ditaksir sekitar Rp 10 juta.

“Saat kejadian, penghuni rumah sedang bekerja dan dalam keadaan kosong,” kata Kepala Desa (Kades) Kepundungan,  Baiturrahim. (cw3/aif)