Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Densus 88 Ajak Kenali Paham Radikalisme

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Berkembangnya paham radikalisme berpotensi mengancam keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut riset, sebanyak 45,5 persen paham radikal ini melandaskan pada ideologi agama tertentu. Sedangkan sebanyak 20 persen dimotori oleh solidaritas kelompok.

Maka untuk menanggulangi berkembangnya paham radikal di Banyuwangi khususnya Indonesia, maka diperlukan identifikasi terhadap paham tersebut. Kepala Unit Pencegahan Densus 88 Anti  Teror AKBP Djoni Djuana menyebut ada empat ciri kelompok radikal.

“Mereka bisa dikenali,”  ujarnya dalam pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat berserta polri dan TNI di Dhira  Brata Polres Banyuwangi kemarin. Ciri kelompok radikal yang pertama adalah intoleransi. Djoni mengungkapkan, jangankan  terhadap pemeluk agama lain, kadang terhadap teman satu agama yang beda aliran saja juga  tidak bersikap toleran.

Ciri  berikutnya adalah fanatik. Mereka merasa paling benar dan menganggap lainnya adalah salah. Dalam pelaksananya, penganut  paham radikal terlebih dulu akan mendapat doktrinasi. Penanaman doktrn yang inilah yang berdampak  dengan munculnya aksi teror yang  banyak merugikan banyak orang.

Djoni meminta para tokoh di Banyuwangi bisa membentengi wilayahnya dari pengaruh paham ini. Apabila intoleransi sudah berkembang bisa menyulut  terjadinya perpecahan dan gesekan antar warga. Dia mengajak untuk mengenali ajaran  paham radikal dan menjauhinya.

“Radikal memang tidak selalu bermakna negatif. Tetapi bila salah menempatkan bisa salah juga imbasnya,” serunya. Kebanyakan pelaku paham  radikali dan terror banyak dimainkan oleh penganut keagamaan. Dan dalam beberapa kasus tidak semua pelaku teror adalah muslim. Ada beberapa pelaku yang bukan berasal dari kalangan muslim. (radar)