Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Deklarasikan Anti Radikalisme

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Banyuwangi-Deklarasikan-Anti-Radikalisme

BANYUWANGI – Munculnya benih-benih disintegrasi bangsa, seperti paham radikalisme, komunisme. terorisme, dan paham lain, membuat elemen masyarakat dan kepolisian tersentak. Mengantisipasi efek kemunculan paham yang membahayakan integrasi bangsa tersebut, berbagai elemen masyarakat, mulai ormas, tokoh agama, forum pemerintah daerah, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), mendeklarasikan Banyuwangi aman dan sejahtera.

Spirit deklarasi itu dikumandangkan di halaman Mapolres Banyuwangi dalam bentuk apel akbar kemarin. Ada lima poin yang menjadi wujud deklarasi  tersebut. Pertama, menjaga kerukunan antar umat beragama dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Banyuwangi.

Kedua, menjunjung tinggi toleransi keragaman antar umat beragama dan kebhinekatunggalikaan untuk mewujudkan perdamaian masyarakat Banyuwangi. Ketiga, mendukung setiap kebijakan dan usaha pemerintah Kabupaten Banyuwangi serta aparat penegak hukum dalam rangka memberantas kejahatan di masyarakat.

Keempat, menolak dan mewaspadai berkembangnya paham radikalisme, komunisme dan paham lain yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban di negara kesatuan Republik Indonesia.

Terakhir, menolak dan mewaspadai upaya perorangan dan kelompok yang sengaja memecah belah kerukunan antar umat beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Kapolres Banyuwangi, AKBP Budi Mulyanto memimpin langsung apel akbar tersebut.

Di belakangnya turut hadir Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi, Bakri: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas; Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (inf) Robby Bulan; Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan; dan Kajari Banyuwangi Anak Agung Sayang Adyana.

Selain itu, turut hadir sejumlah pimpinan ormas seperti Ketua MUI Banyuwangi, Mohamad Yamin; Ketua PCNU Banyuwangi. Masykur Ali; dan Ketua PD Muhammadiyah, Muhlis Lahudin. Hadir juga Ketua LDII Astro Junaidi; Ketua Walubi, Eka Wahyu Hidayat; Wakil Ketua Hindu Parisada Dharma I Wayan Merta; Ketua BAMAG Pendeta Anang Sugeng; tokoh Katolik Retno Aang Winarko; dan tokoh Konghucu Indiana Tjahjono.

Kapolres Budi mulyanto mengatakan, kegiatan itu bertujuan menyatukan kembali semua elemen dan unsur masyarakat dalam wadah bhinneka tunggal ika. Diharapkan, kegiatan ini bisa menangkal paham radikal dan paham lain yang tidak sesuai semangat kebersamaan dan undang-undang yang ada.

“Ini akan menjadi senjata bagi mereka yang tidak senang melihat Banyuwangi aman dan damai. Ini merupakan sinergi yang baik dan akan semakin mempersempit ruang gerak dan paham radikal. Diharapkan, kerukunan antar umat beragama dan masyarakat bisa terwujud lewat kegiatan ini,” pintanya.

Kegiatan apel akbar itu ditutup dengan penandatanganan prasasti kesepakatan bersama. Seluruh pimpinan ormas, tokoh agama, forpimda dan FKUB, turut membubuhkan tanda tangan di papan deklarasi. (radar)