Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dikira Bau Ular, Ternyata Ada Mayat Telungkup di Wisata Rowo Biru Siliragung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SILIRAGUNG, Jawa Pos Radar Genteng – Warga yang tinggal di sekitar Wisata Rowo Biru, kawasan hutan RPH Purwosari, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Dusun Pecemengan, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, digegerkan penemuan mayat laki-laki pada Sabtu (29/4).

Mayat yang ternyata Wawan Setiono, 35, duda asal Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, itu ditemukan dengan posisi tertelungkup. Di lokasi itu, juga ada handphone (HP) dan motor Honda Supra dengan nomor polisi P 6348 YO. “Ada lampu senter di kepalanya,” terang Kapolsek Siliragung, AKP Mujiono.

Mayat Wawan ini kali pertama ditemukan sekitar pukul 06.00 oleh Madi, 30, dan Yudi, 35, warga sekitar. Saat itu, keduanya akan bekerja di ladang yang ada di tengah hutan, mencium bau busuk. “Awalnya dikira bau ular,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Tapi karena aroma busuk sangat kuat, jelas Kapolsek, kedua pemuda itu penasaran dan memutuskan untuk mencari sumber bau itu. “Karena aromanya yang menusuk, keduanya curiga itu bukan bau dari bangkai ular, lalu dicari,” terangnya.

Grafis: Reza/Radar Banyuwangi

Benar saja, lanjut Kapolsek, saat keduanya sedang mencari sumber bau itu, dibuat kaget melihat ada mayat yang posisinya telungkup. Mayat yang ada di bawah pohon itu sudah mulai membusuk dan membengkak. “Saat ditemukan di sekitar mayat ada biawak, mungkin mau memakan mayat itu,” ungkapnya.

Menurut Kapolsek, saat ditemukan kedua warga itu mayat berkelamin laki-laki itu mengenakan celana jeans, tangannya memegang  HP, dan di kepalanya ada lampu senter. Di sekitar lokasi, ada motor Honda Supra. “Madi dan Yudi langsung lapor ke perangkat desa dan diteruskan ke polsek,” tandasnya.

Dari laporan itu, Kapolsek menyampaikan anggota langsung turun ke lokasi kejadian bersama petugas medis dari Puskesmas Siliragung. “Mayat kita evakuasi dan dibawa ke Puskesmas Siliragung, selanjutnya kita antar ke rumahnya,” ungkapnya seraya menyebut keluarganya menolak dilakukan otopsi.

Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis, jelas Kapolsek, korban ini diduga sudah meninggal antara tiga hingga empat hari. Itu melihat kondisi tubuhnya sudah membengkak dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. “Tubuh korban sudah mulai membusuk,” terangnya.

Dalam pemeriksaan luar itu, terang dia, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Ini menepis spekulasi jika korban meninggal karena dibunuh. “Tidak ada indikasi pembunuhan atau kekerasan, barang-barangnya masih ada semua, diduga korban ini sengaja bunuh diri,” katanya.(sas/abi)

source