Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Disengat Tawon Endas, Pencari Rumput di Bulusari Banyuwangi Meninggal Dunia

disengat-tawon-endas,-pencari-rumput-di-bulusari-banyuwangi-meninggal-dunia
Disengat Tawon Endas, Pencari Rumput di Bulusari Banyuwangi Meninggal Dunia

RadarBanyuwangi.id – Seorang pencari rumput asal Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, meregang nyawa setelah diserbu tawon vespa alias tawon endas.

Pria bernama Mustofa tersebut tak bisa menyelamatkan diri dan ditemukan warga meninggal di lokasi kejadian.

Sekadar diketahui, tawon endas memiliki ukuran relatif besar, berkisar 22 milimeter (mm) sampai 30 mm.

Baca Juga: Pengendara Yamaha Jupiter Z Tewas Disambar Mini Bus di Jalan Raya Dusun Gunungsari Banyuwangi: Kondisi Korban Mengenaskan

Kepalanya berwarna cokelat kemerahan atau hitam, dengan tanda merah di bagian depan. Badan bergaris-garis dengan ruas berwarna cokelat tua.

Tawon endas  memiliki karakter agresif dan menyerang jika terancam. Jika kena sengatan tawon endas, risiko kematian cukup besar.

Kepala Desa Bulusari Mukhlish menceritakan, petaka yang dialami Mustofa terjadi pukul 08.00. Saat itu Mustofa bersama temannya hendak mencari rambanan (dedaunan untuk pakan ternak kambing) di kawasan hutan di sebelah barat Desa Bulusari.

”Keduanya berangkat sekitar pukul 07.00. Sampai lokasi sekitar satu jam-an,” kata Mukhlish.

Baca Juga: Warga China ’Kuasai’ Puncak Ijen, Dipicu Wisatawan Tewas Tercebur ke Jurang Kawah?

Ketika keduanya sedang mencari rambanan, tiba-tiba muncul sekelompok tawon endas yang tidak diketahui dari mana asalnya. Gerombolan tawon tersebut langsung menyerang Mustofa dan Khoirul.

Apes menimpa Mustofa, dia tidak bisa menghindar dari sengatan tawon. Sedangkan Khoirul berhasil melarikan diri dan menjauh dari serangan tawon.

Saat berlari, Khoirul bertemu dengan beberapa warga yang sedang mencari rumput. Khoirul pun menceritakan jika dirinya dan Mustofa diserang tawon vespa.

”Warga sempat berusaha menolong dan mendatangi lokasi kejadian. Sayang, nyawa Mustofa tidak bisa diselamatkan. Diduga kuat Mustofa meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Mukhlish.

Baca Juga: Cerita Evakuasi Dua Sarang Tawon Vespa di Alun-Alun Kota Situbondo


Page 2

Begitu tiba di lokasi, keduanya menemukan Mustofa sudah terbujur kaku di bawah pohon dekat sepeda motornya dengan tubuh dikerumuni kawanan tawon.

”Kami langsung bakar ranting kering untuk mengusir tawon-tawon itu. Setelah tawon-tawon itu menjauh, kami angkat paksa tubuh bapak ke sepeda motor,” cerita Edi.

Namun, tawon-tawon itu masih mengejar Edi dan Roni yang sedang menggendong korban. Sepanjang perjalanan pulang, gerombolan tawon terus mengejar. 

”Sampai jarak satu kilometer, tawon-tawon itu masih mengejar,” tambah Edi.

Baca Juga: Tawon Vespa Bersarang di Atap Warga Kertosari, Ini yang Dilakukan Petugas Damkarmat Banyuwangi

Begitu sampai di rumah, warga menemukan banyak sekali sengatan tawon yang menempel di sekujur tubuh Mustofa.

”Ibu dan saudara-saudara saya mencabut satu per satu sengatan itu. Kami semua sangat sedih atas kepergian bapak. Beliau orang yang baik hati dan selalu melindungi kami,” ujar Edi dengan suara bergetar.

Kepala Dinas Damkarmat Banyuwangi Yoppy Bayu Irawan mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran bersama.

Tawon endas dikenal sebagai jenis tawon yang agresif dan memiliki racun yang berbahaya. Kalau disengat tawon endas, segera cari pertolongan medis.

”Memang tawon vespa punya sifat pemarah. Jadi, sekali terusik akan mengejar makhluk apa pun yang berada di dekatnya,” bebernya. (fre/cw2/aif/c1)


Page 3

Jenazah Mustofa langsung dievakuasi warga. Sedangkan Khoirul yang selamat dibawa ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan. ”Oleh petugas Damkarmat, Khoirul dibawa ke rumah sakit,” tegasnya.

Kepala IGD RSUD Blambangan Bayu Kisworo membenarkan pasien atas nama Khoirul Rojikin masih dirawat di tempatnya hingga kemarin sore.

”Pasien masuk pukul 2 siang, hingga pukul 16.30 masih mendapat perawatan di IGD,” ujarnya.

Sementara itu, korban selamat dari sengatan tawon endas, Khoirul Rozikin, masih menjalani perawatan di RSUD Blambangan.

Baca Juga: Damkar Evakuasi Sarang Tawon

Khoirul ikut berduka teman akrabnya mencari rumput, Mustofa, meninggal karena sengatan tawon. Saat musibah terjadi, keduanya sedang mencari dedaunan untuk makanan kambing.

”Saat itu kami sudah mengumpulkan beberapa tali ramban. Tiba-tiba saya mendengar Pak Mustofa berteriak. Saya menoleh dan melihat dia berlari sambil menjerit kesakitan. Di belakangnya, kawanan tawon berdengung, mengejar Pak Mustofa dengan ganas,” cerita pria yang akrab disapa Irul itu.

Irul mengaku panik dan langsung berlari menyelamatkan diri karena takut tersengat. ”Saya berusaha mencari tempat persembunyian, tapi tawon-tawon itu terus mengejar,” lanjutnya.

Mustofa kemudian kembali ke lokasi untuk mengambil sepeda motornya, sedangkan Irul berlari menyelamatkan diri dari kejaran tawon endas.

Baca Juga: Ketika Petugas Pemadam Kebakaran jadi Pengaman Sarang Tawon Vespa

”Saya terus berlari, tak peduli dengan rasa sakit. Sampai akhirnya, warga menolong saya, lalu dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans,” ungkapnya.

Saat di perjalanan menuju RSUD Blambangan, Irul masih merasakan sengatan tawon di sekujur tubuhnya. 

Namun, dia tidak tahu bagaimana kondisi Mustofa.  ”Begitu sampai di rumah sakit, saya langsung ditangani oleh paramedis,” katanya.

Anak Mustofa, Edi mengaku mendapat kabar duka dari ibunya. Setelah pulang kerja, Edi langsung pergi ke hutan Bulusari bersama Roni, keponakannya.

Baca Juga: Pamit Cari Sarang Tawon, Meninggal di Kebun Kelapa Dusun Krajan Baru, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono