BANYUWANGI – Sebanyak 134 koperasi mendapat peringatan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi kemarin (16/1). Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono mengakui, jumlah koperasi di Banyuwangi sebenarnya menembus 866 unit. Namun, dari jumlah sebanyak itu, sekitar 134 koperasi dinyatakan sangat tidak layak.
“Jumlah sebanyak ini (134 koperasi) kondisinya mati segan hidup tak mau,” jelasnya usai memberikan penghargaan kepada 15 koperasi di aula Diskop dan UMKM Banyuwangi kemarin. Berdasar pantauan Diskop UMKM Banyuwangi, kolapsnya ratusan koperasi itu paling banyak karena adanya misleading di antara pengurus. Mengantisipasi kejadian semacam itu, Diskop akan melakukan pembinaan berlanjut.
“Jika koperasi itu tetap tidak berubah, maka akan ditinggal,” tegas Alief. Selain itu, pada tahun ini Diskop dan UMKM berencana membuat pelaporan koperasi berbasis online yang bisa diakses secara langsung. Selama ini, pelaporan koperasi masih terbilang konvensional. Laporan dicatat kemudian dimasukkan ke dalam server. “Kalau online nanti kan tidak lagi kerja dua kali,” ujarnya. (radar)