Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

DPRD Banyuwangi Siap Kawal Pembentukan Dana Abadi Daerah

dprd-banyuwangi-siap-kawal-pembentukan-dana-abadi-daerah
DPRD Banyuwangi Siap Kawal Pembentukan Dana Abadi Daerah

ngopibareng.id

Banyuwangi Jumat, 10 Oktober 2025 15:34 WIB

Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono, merespon dukungan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait rencana Banyuwangi membentuk Dana Abadi Daerah (DAD). Menurut Ruliyono, dukungan ini menjadi angin segar bagi upaya daerah dalam menjaga stabilitas fiskal dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Ini kabar baik bagi Banyuwangi, apalagi sudah mendapatkan sinyal dukungan dari pemerintah pusat. Kami tentu juga sangat mendukung,” jelas Ruliyono, Jumat 10 Oktober 2025.

Diapun mendorong Pemkab agar segera menyiapkan regulasi pendukung, seperti Perda Dana Abadi Daerah. Agar pelaksanaannya memiliki dasar hukum yang kuat.

Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini menegaskan, siap mengawal proses dalam rangka pembentukan DAD tersebut. Mulai dari pembahasan regulasi hingga pengawasan implementasinya. Supaya pengelolaan DAD berjalan transparan dan akuntabel.

“Penting sekali memastikan payung hukum yang kuat. Karena ini menyangkut dana publik yang harus benar-benar aman,” tegasnya.

Baca Juga

Pengalihan saham Pemkab Banyuwangi di PT. BSI, anak perusahaan PT. Merdeka Copper Gold (MCG) menjadi DAD merupakan langkah strategis untuk memperkuat keuangan daerah.

Dengan begitu, menurutnya, hasil dari penjualan saham tidak langsung habis digunakan. Namun bisa terus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

“Dana Abadi ini bukan untuk dihabiskan, melainkan dikembangkan. Bunganya bisa dipakai untuk pembangunan, pendidikan, dan pemberdayaan desa. Tentu juga diwariskan untuk anak cucu kita,” terangnya.

Ruliyono menyebut, pada tahun lalu, saham Pemkab Banyuwangi di PT. BSI sebanyak 973 juta lembar saham. Saat ini, harga per lembarnya sekitar Rp2.300 dengan total nilai mencapai Rp2,23 triliun. 

Dirinya memang memberikan desakan pengalihan saham tersebut dengan alasan keamanan. Lebih-lebih saham yang dimiliki terus mengalami penurunan nilai dari tahun ke tahun. 

“Beberapa tahun kemarin saham kita diperkirakan bisa mencapai Rp5 triliun, tapi semakin ke sini semakin turun nilainya. Kalau tidak ada yang berani jamin, harus kita jual supaya aman dan dialihkan ke dana abadi,” ujarnya.

Like