Radarbanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi akan membangun dan merevitalisasi jaringan irigasi sepanjang 123 kilometer (km) pada tahun ini. Pembangunan dan revitalisasi jaringan irigasi dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air untuk mengairi lahan pertanian di Bumi Blambangan.
Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan, pembangunan jaringan irigasi tahun ini mencapai 80,081 km yang tersebar di 25 kecamatan se-Banyuwangi. Sedangkan jaringan irigasi yang akan direhabilitasi sepanjang 43,403 km. ”Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air mengingat air adalah faktor vital bagi pertanian,” ujarnya Jumat (14/6).
Beberapa lokasi pembangunan jaringan irigasi di antaranya Kecamatan Blimbingsari sepanjang 9,6 km, Srono (9,5 km), Songgon sepanjang (7,2 km), Purwoharjo (3,5 km), dan seluruh kecamatan lain di kabupaten ujung timur Pulau Jawa.
Sementaraitu, rehabilitasi jaringan irigasi menyasar Kecamatan Cluring sepanjang 1,3 km, Kabat (4,2 km), Purwoharjo (3,9 km), dan lainnya. ”Selain membangun infrastruktur irigasi, kami juga bangun infrastruktur jalan,” tambah Ipuk.
Selain untuk sektor pertanian, Ipuk menyebut pembangunan dan revitalisasi saluran irigasi juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Banyuwangi. Proses pengerjaan saluran irigasi tersebut dijalankan dengan sistem padat karya.
Warga miskin yang masuk di database unit gawat darurat (UGD) Kemiskinan Banyuwangi dan masih produktif akan dilibatkan dalam proses pengerjaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut.
Baca Juga: Polling Cabup Versi Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi, Saling Dongkel Posisi Teratas: Salip Supriyadi, Guntur Kejar Ipuk di Top Polling
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan menargetkan bisa menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi. ”Pelibatan masyarakat dalam instrumen padat karya yang ada di Dinas PU Pengairan ini menjadi bagian dari program pengentasan kemiskinan di Banyuwangi,” imbuh Ipuk.
Ipuk mengatakan, skema ini akan terus diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi lain yang memiliki program padat karya. ”Dengan demikian tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin,” harapnya.
Baca Juga: Karteker PCNU Banyuwangi Diperpanjang, Gus Nandi Masuk Jadi Katib, Abdul Aziz Wakil Ketua, dan Guntur Jabat Wakil Sekretaris
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka kemiskinan di Banyuwangi berada pada tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun lalu, kemiskinan Banyuwangi menurun, yakni dari 7,51 persen pada 2022 menjadi 7,34 persen pada 2023.
Meski demikian, Ipuk berharap angka kemiskinan di Banyuwangi bisa terus ditekan. Program padat karya melalui berbagai pembangunan pemerintah menjadi salah satu cara mengentaskan warga dari kemiskinan.
”Meski angka kemiskinan sudah rendah, tapi berbagai hal tetap harus dilakukan sebagai bentuk intervensi. Tentu saja, tujuannya agar warga benar-benar sejahtera,” pungkasnya. (sgt/c1)