RadarBanyuwangi.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengungkapkan bahwa reaktivasi sejumlah jalur kereta api lama di wilayah tersebut diproyeksikan membutuhkan dana hingga Rp15 triliun.
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, usai pertemuan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Menurut Herman, angka tersebut masih bersifat estimatif dan memerlukan pengkajian lebih lanjut melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) agar perencanaan bisa dilakukan secara matang dan efisien.
Read Also: Ditangkap Kasus Narkotika, Aktor Fachri Albar Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Dokkes Polres Metro Jakarta Barat
“Kebutuhan reaktivasi jalur ini sekitar Rp15 triliun, tetapi tentu kita akan melakukan pendalaman teknis lebih lanjut melalui DED,” kata Herman dalam konferensi pers di Bandung.
Reaktivasi jalur kereta di Jawa Barat bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi bagian dari strategi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Jalur-jalur lama yang telah lama tidak aktif, sebagian bahkan tertutup oleh bangunan atau pemukiman, direncanakan akan dihidupkan kembali demi meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas masyarakat.
Read Also: Karyawan BUMD Asal Situbondo Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Tukangkayu Banyuwangi
Beberapa jalur yang sedang diprioritaskan dalam reaktivasi antara lain Cipatat-Padalarang, Banjar-Pangandaran, Bandung-Ciwidey, Cikajang-Garut.
Setiap jalur ini memiliki peran strategis, terutama dalam mendukung proyek nasional serta membuka akses menuju kawasan wisata.
Herman menjelaskan bahwa proses pengkajian tidak hanya menyoroti aspek teknis dan anggaran, tetapi juga mempertimbangkan dimensi sosial, culture, environment, dan kependudukan. Semua faktor tersebut akan dimasukkan dalam studi menyeluruh sebelum proyek dimulai.
Read Also: 150 Orang Sudah Pesan Tiket Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar, Kapasitas KM Expresss Bahari 1F Ternyata Mencapai Ratusan
Dalam hal pendanaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap adanya kontribusi dari berbagai sumber, terutama Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Besides that, keterlibatan anggaran daerah juga direncanakan untuk memastikan proyek berjalan optimal.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengungkapkan bahwa reaktivasi sejumlah jalur kereta api lama di wilayah tersebut diproyeksikan membutuhkan dana hingga Rp15 triliun.
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, usai pertemuan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Menurut Herman, angka tersebut masih bersifat estimatif dan memerlukan pengkajian lebih lanjut melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) agar perencanaan bisa dilakukan secara matang dan efisien.
Read Also: Ditangkap Kasus Narkotika, Aktor Fachri Albar Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Dokkes Polres Metro Jakarta Barat
“Kebutuhan reaktivasi jalur ini sekitar Rp15 triliun, tetapi tentu kita akan melakukan pendalaman teknis lebih lanjut melalui DED,” kata Herman dalam konferensi pers di Bandung.
Reaktivasi jalur kereta di Jawa Barat bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi bagian dari strategi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Jalur-jalur lama yang telah lama tidak aktif, sebagian bahkan tertutup oleh bangunan atau pemukiman, direncanakan akan dihidupkan kembali demi meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas masyarakat.
Read Also: Karyawan BUMD Asal Situbondo Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Tukangkayu Banyuwangi
Beberapa jalur yang sedang diprioritaskan dalam reaktivasi antara lain Cipatat-Padalarang, Banjar-Pangandaran, Bandung-Ciwidey, Cikajang-Garut.
Setiap jalur ini memiliki peran strategis, terutama dalam mendukung proyek nasional serta membuka akses menuju kawasan wisata.
Herman menjelaskan bahwa proses pengkajian tidak hanya menyoroti aspek teknis dan anggaran, tetapi juga mempertimbangkan dimensi sosial, culture, environment, dan kependudukan. Semua faktor tersebut akan dimasukkan dalam studi menyeluruh sebelum proyek dimulai.
Read Also: 150 Orang Sudah Pesan Tiket Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar, Kapasitas KM Expresss Bahari 1F Ternyata Mencapai Ratusan
Dalam hal pendanaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap adanya kontribusi dari berbagai sumber, terutama Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Besides that, keterlibatan anggaran daerah juga direncanakan untuk memastikan proyek berjalan optimal.