JANGKAR – Pandemi Covid-19 membuat banyak warga mengalami kemerosotan ekonomi. Seperti yang dialami salah satu warga Desa/Kecamatan Jangkar, Ibu Halizah. Meski demikian, perempuan 40 tahun itu tak mudah menyerah. Dia mencari kesibukan yang mampu mendatangkan rupiah.
Halizah mengambil jasa merajut benang untuk dijadikan berbagai macam barang. Bisa menjadi taplak, hiasan foto, dan hiasan dinding. Dalam sehari, dia bisa mengumpulkan uang Rp 40 ribu. Ada dua orang yang membantu pekerjaannya tersebut.
Uang itu bagi sebagian orang mungkin kecil. Namun, bagi Halizah sangat berarti untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. “Sejak pandemi pendapatan rumah tangga saya menurun,” terang perempuan yang mengenakan jilbab itu, kemarin (19/09).
Dia sadar, jika menunggu nafkah dari suaminya yang hanya bekerja serabutan, maka tidak bisa untuk diandalkan menunjang ekonomi rumah tangganya. Akhirnya, upaya yang dilakukannya untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan cara menerima pekerjaan untuk merajut benang dijadikan beberapa barang hiasan.
“Selama Pandemi Covid-19 saya hampir stres, ekonomi menurun, kebutuhan banyak, sedangkan pemasukan tidak ada,” ujar perempuan dengan dua anak tersebut.
Menurutnya, dia sengaja memilih pekerjaan tersebut karena tidak mengeluarkan modal. Hanya mengeluarkan tenaga saja. Namun, pendapatan yang dihasilkan cukup untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Untuk bahan-bahan kita tidak usah menyediakan karena benang yang kita rajut menjadi beraneka ragam itu sudah di kirim langsung dari Bali ke saya,” ujarnya.
Ketika sudah terkumpul, barang barang yang terbuat dari rajutan benang itu dikirim ke Bali. “Jadi sangat gampang, tinggal kita nemerima benang dari sana, tinggal kita merajutnya. Ketika jadi, tinggal kembalikan ke pengusahanya di Bali,” pungkas Halizah. (mg1/pri)