Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Fashion On Lorong Bambu, Ajang Ekspresi Desainer Busana Batik Motif Kuno Banyuwangi

fashion-on-lorong-bambu,-ajang-ekspresi-desainer-busana-batik-motif-kuno-banyuwangi
Fashion On Lorong Bambu, Ajang Ekspresi Desainer Busana Batik Motif Kuno Banyuwangi

ngopibareng.id

Banyuwangi Jumat, 17 Oktober 2025 22:59 WIB

Pemkab Banyuwangi menggelar peragaan busana batik bertajuk Fashion on Lorong Bambu, Jumat, 17 OKtober 2025. Fashion batik show  ini sebagai wadah untuk mengekspresikan karya para desainer batik di Banyuwangi. Puluhan peragawan/peragawati mulai anak hingga remaja tampil dalam ajang ini.  

Fashion on Lorong Bambu ini merupakan rangkaian dari Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang rutin digelar setiap tahun. Sesuai namanya acara ini dilaksanakan di area lorong bambu, Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Banyuwangi. Pelaksanan BBF tahun ini bersamaan dengan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember.

Puluhan anak dari usia 4 tahun hingga pelajar SMA menampilkan busana-busana batik dengan motif “Wader Kesit”. Mereka dengan percaya diri membawakan busana batik bak peragawan/peragawati profesional. Busana yang dikenakan ada yang merupakan desain dari desainer lokal hingga desain orang tua mereka. 

“Senang bisa tampil fashion show di sini,” kata peserta berusia 4 tahun, Jeselin.

Bella Dona, ibu dari Jeselin, sangat senang dengan pelaksanaan event ini. Diapun mengapresiasi Pemkab Banyuwangi yang selalu menyediakan panggung untuk anak-anak agar bisa berkreasi.

Baca Juga

Dia menyebut, anaknya baru beberapa bulan menekuni dunia modelling. Namun kemampuannya sudah menunjukkan kemajuan. Diapun bersyukur ada ajang peragaan busana  dalam event BBF ini. 

“Semoga ajang-ajang kreatif semacam ini banyak dibuat untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak mengembangkan bakatnya,” harapnya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fietiandani, menjelaskan BBF telah menjadi wadah pengembangan pelaku usaha batik di Banyuwangi. Mulai dari pengrajin batik, penjual batik, hingga desainer fashion Banyuwangi. Dia menyebut, kegiatan ini bagian dari upaya pemberdayaan kepada para pelaku industri batik. 

“Kita tantang mereka untuk menciptakan desain busana batik dan mengkreasikannya. Banyuwangi sejatinya kaya dengan motif batik kuno. BBF adalah cara untuk melestarikan batik kami,” ungkapnya.

Sejak 2013, beragam motif kuno batik Banyuwangi telah diangkat pada ajang BBF. Mulai dari Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Blarak Sempal, Sekar Jagad Blambangan, Cacing Sembrug, dan lainnya.

Ketua Asosiasi Batik Sekar Jagad Banyuwangi, Fitria menjelaskan tahun ini BBF mengangkat motif Wader Kesit. Wader merupakan ikan air tawar yang banyak ditemui di sungai-sungai di Banyuwangi.   

“Wader Kesit ini menggambarkan karakter masyarakat Banyuwangi yang gesit (kesit), lincah, serta mampu beradaptasi dimanapun berada, seperti halnya ikan wader,” kata Fitria.

Selain Fashion on Lorong Bambu, BBF juga menggelar lomba mewarnai dan mencanting. Acara ini akan ditutup peragaan busana yang menampilkan puluhan karya desainer batik Banyuwangi, Sabtu, 18 Oktober 2025 malam.

Aksi memukau para model dadakan ini memikat hati para pengunjung yang hadir. Peragaan busana batik ini tidak hanya menarik minat masyarakat lokal. Sejumlah wisatawan asing tampak menyaksikan langsung para talent yang menampilkan berbagai desain pakaian batik.

Salah satu wisatawan asing adalah Mathieu, asal Perancis. Dia mengaku senang bisa menyaksikan langsung Fashion on Lorong Bambu. 

“Bagus. Saya suka. Anak-anak kecil tampil luwes memakai batik. Tidak berlebihan, semuanya tampil natural,” ungkapnya.