BANYUWANGI, KOMPAS.com – Masyarakat Indonesia belakangan ini ramai membicarakan bendera bergambar tengkorak Jolly Roger dari anime One Piece yang muncul di berbagai lokasi menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kisruh mengenai bendera ini semakin memanas, dianggap sebagai bentuk ekspresi kreativitas dan kritik sosial, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi perpecahan dan upaya memecah belah bangsa.
Di Banyuwangi, Jawa Timur, minat masyarakat terhadap atribut terkait One Piece, termasuk bendera, juga cukup tinggi.
Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pedagang bendera di Taman Sri Tanjung.
Baca juga: Kisruh Pemasangan Bendera One Piece, Eri Cahyadi: Jangan Kurangi Makna Kemerdekaan Kita
Salah satu pedagang, Karni, mengungkapkan, “Banyak yang tanya, sampai siang ini saja sudah tiga orang yang tanya,” pada Selasa (5/8/2025).
Karni, yang berusia 57 tahun, mengaku awalnya tidak mengetahui tentang One Piece.
Namun, setelah menerima banyak pertanyaan, ia pun mencari informasi lebih lanjut.
Ia mulai membaca berita dan bertanya kepada rekan-rekannya.
“Saya takut nanti tiba-tiba didatangi orang tidak boleh jualan,” ungkapnya, meskipun ia berencana menyediakan aksesori One Piece jika ada peminat.
Baca juga: Penjual Bendera di Surabaya Takut Jual Bendera One Piece
Karni memproduksi sendiri beragam aksesori, mulai dari bendera merah putih berukuran kecil yang dijual seharga Rp 3.000 hingga bendera dari plastik yang dipatok dengan harga Rp 10.000.
Untuk bendera berukuran besar, ia menjualnya dengan harga antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000, dengan memberdayakan saudaranya yang memiliki usaha jahit.
“Ya kalau boleh, nanti saya bikin yang kecil-kecil, gambarnya saya print, gagangnya pakai sedotan, ya sekitar Rp 10.000 sama seperti bendera plastik,” tuturnya.
Karni mengakui bahwa dari kreativitasnya dalam membuat pernak-pernik tersebut, ia bisa mendapatkan tambahan penghasilan untuk biaya kehidupan sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.