Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gas Elpiji Bocor, Satu Keluarga Terbakar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO, Jawa Pos Radar Genteng – Gara-gara tabung gas elpiji tiga kilogram bocor, Suryono, 72, bersama istri Khoyimah, 55, dan dua anaknya Hadi Sofyan, 24, dan M Ibnu Mubarok, 18, asal Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono terbakar di rumahnya, dini hari Selasa (28/2).

Satu keluarga itu mengalami luka bakar cukup serius di sekujur tubuhnya setelah tersambar api dari gas elpiji yang bocor. Saat kejadian, penjual lauk pauk itu akan memasak di dapur. “Satu keluarga mengalami luka bakar, tubuhnya melepuh,” terang M Rizky Fauzi, 27, salah satu tetangga korban.

Untungnya para tetangga bisa cepat menolong korban dengan membawa ke RSUD Genteng. Sehingga, Suryono bersama istri Khoyimah, dan dua anaknya Hadi Sofyan dan M Ibnu Mubarok berhasil selamat. “Rumahnya juga selamat, yang terbakar hanya perabotan di dapur,” katanya.

Satu keluarga terbakar itu, terjadi sekitar pukul 01.30. Saat itu, Suryono dan istrinya Khoyimah bangun dan akan mulai memasak di dapur. “Keluarga ini pedagang lauk pauk, akan memasak dagangan,” ujarnya.

Lauk pauk itu oleh Suryono dijual dengan keliling. Sedang Khoyimah membuka warung di depan rumahnya. Keduanya, sudah biasa memasak saat dini hari. “Di rumah itu ada dua kompor gas, dan salah satu gas elpijinya bocor,” ungkapnya.

Suryono mengetahui gas elpiji bocor dari bau di dapur. Malahan, hampir semua ruangan yang ada di dapur rumahnya tercium bau gas. “Tabung gas elpiji yang bocor itu kemudian diletakkan di kamar mandi yang tidak jauh dari dapur,” tuturnya.

Usai menaruh tabung gas elpiji ke dapur, jelas dia, Suryono mulai memasak dengan menggunakan kompor gas lain. Saat menghidupkan kompor, bapak dua anak itu tidak menyalakan dengan tuas yang ada di kompor, tapi menghidupkan kompor dengan korek. “Suryono menghidupkan api dengan korek,” cetusnya.

Saat Suryono menghidupkan korek itu, jelas dia, tiba-tiba api membakar ruangan akibat kebocoran gas dari tabung elpiji yang sudah ditaruh di kamar mandi. “Api menyambar kain tirai dapur dan barang-barang di rumahnya,” terangnya.

Api yang sempat membesar itu, akhirnya menyambar Suryono dan istrinya Khoyimah. Keduanya sempat terpental dan tubuhnya terbakar. Tidak hanya itu, kedua anaknya, Hadi dan Ibnu yang juga ada di dapur untuk membantu kedua orang tuanya, juga ikut terbakar. “Satu keluarga berada di dapur dan terbakar semua,” ungkapnya.

Rizky mengaku saat kejadian sedang jaga di Pos Kampling yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban. Dari tempatnya jaga itu, terdengar suara seperti ledakan yang cukup keras. “Saya dan warga ramai-ramai mencari asal suara ledakan itu,” ungkapnya.

Hingga akhirnya menemukan asal suara itu ternyata dari rumah Suryono. Di dapur rumah itu, sempat ada api yang membakar dan berhasil dipadamkan warga dengan peralatan seadanya.  “Api tidak sampai menjalar dan bisa dipadamkan oleh warga sekitar,” ujarnya.

Saat warga tiba di rumah korban itu, jelas dia, Suryono bersama istrinya Khoyimah dan kedua anaknya Hadi dan Ibnu terkapar di lantai dapur rumahnya. Keempat orang itu mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. “Mereka semua sadar, pakaian yang dikenakan terbakar,” bebernya.

Keempat orang itu sempat menjerit kesakitan dan minta tolong, oleh warga langsung ditolong dengan dilarikan ke RSUD Genteng. “Oleh warga dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, luka bakarnya di sekujur tubuh,” cetus Kepala Desa (Kades) Parijatah Kulon, Misman.(gas/abi)

source