Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gempa Goyang Pesisir Selatan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya ru-panya harus mulai terbiasa de-ngan fenomena alam berupagempa bumi. Dalam waktu se-pekan terakhir, Bumi Blamba-ngan sedikitnya sudah digo-yang gempa hingga tujuh kalidengan kekuatan bervariasi.

Paling baru, gempa terjadi Se-lasa (11/9) kemarin Gempa yang terjadi pukul 21.21 tersebut berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR). Lokasi gem pa berada di ordinat 10,90 derajat Lintang Selatan (LS) hingga 113,70 derajat Bujur Ti mur (BT). Lebih persisnya, gem pa tersebut berada di 285 Ki lometer (Km) sebelah barat daya Banyuwangi. Episentrum gem pa diperkirakan berada di kedalaman 10 Km.

Meski demikian, Badan Me-teorologi, Klimatologi, dan G eofisika (BMKG) me mas-tikan gempa tersebut tidak ber-potensi menimbulkan ben cana susulan lain, seperti tsu nami.

Petugas stasiun BMKG Ba-nyuwangi, Anjar Triyono Hadi mengatakan, sama seperti gem-pa sebelumnya, getaran bumi tersebut disebabkan tumbukan lempeng Asia dan lempeng Aus tralia. Namun, getaran gem-pa dirasakan bervariasi oleh be berapa orang di wilayah Ba-nyuwangi dan sekitarnya. Melihat getaran gempa yang cu kup kecil, mungkin banyak yang tidak bisa merasakan.

Apalagi, gempa bumi itu ter-ja di pada saat sebagian besar ma syarakat Banyuwangi ber is-ti rahat malam. “Mungkin ada yang terasa dan ada pula yang ti dak,” kata Anjar Triyono.

Gempa yang terjadi malam itu memperpanjang catatan gempa yang terjadi di Bumi Blambangan sepekan terakhir. Se belumnya, gempa juga di-ra sakan Sabtu dini hari lalu de ngan keku at an 5,2 SR. (Selengkapnya lihat grafis).

Lebih lanjut Anjar meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada dalam me-nyikapi kejadian tersebut. Se-bab, gempa bumi bisa terjadi ka pan saja. Hingga kini, belum ada alat yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi. “Bila ada gempa usahakan te tap tenang dan mencari per-lin dungan atau tanah yang la-pang,” sarannya. (Radar)