Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gudang Pendingin Ikan di Banyuwangi Terbakar, Kerugian Capai Rp200 Juta

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Peristiwa
Gudang Pendingin Ikan di Banyuwangi Terbakar, Kerugian Capai Rp200 Juta

Proses pemadaman api yang membakar gudang pendingin ikan di Muncar, Banyuwangi, Selasa (19/12/2023) malam.

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Kebakaran melanda gudang pendingin ikan milik Budi Setiawan (42), di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Petugas pemadam kebakaran harus berjuang keras selama 7 jam untuk menjinakkan kobaran api yang melalap gedung penyimpanan ikan tersebut.

Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banyuwangi, Salam Bikwanto mengatakan, kebakaran terjadi pada Selasa (19/12/2023) malam.

Api dilaporkan berkobar sekitar pukul 15.00 WIB. Penyebabnya masih diselidiki. Dugaan sementara akibat over panas pada mesin pendingin. Lalu, memicu percikan api. 

Begitu muncul api, petugas pemadam bisa tiba dengan cepat. Namun, kondisi ruangan yang luas, membuat proses pemadaman tak mudah. 

Apalagi, api memicu asap tebal di ruangan gudang yang terbakar. Akibatnya, petugas pemadam lemas kehabisan oksigen.

Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 22.48 WIB. Artinya, setelah berjibaku selama 7 jam, api baru bisa dijinakkan. 

“Kami kerahkan kekuatan armada penuh untuk memadamkan api. Kondisi kebakaran memang kategori merah alias bahaya,” ujarnya, Rabu (20/12/2023).

Sebelum kebakaran, pagi harinya gudang tersebut memproduksi sekitar 5 ton ikan. Setelah itu, seluruh karyawan pulang. 

Satu jam kemudian, gudang Kembali dibuka untuk memasukkan ikan. Kala itu, terlihat kepulan asap yang pekat. Kejadian ini, akhirnya memicu kebakaran. 

“Ada empat anggota pemadam yang mengalami sesak nafas ketika bertugas akibat kepulan asap,” jelasnya.

Empat anggota yang sesak nafas langsung diberikan pertolongan oksigen. Sehingga, nyawanya terselamatkan. Akibat kebakaran ini, total kerugian mencapai sekitar Rp200 juta. 

“Kami sempat meminjam alat pernapasan bertekanan udara (SCBA) untuk membantu proses pemadaman,” tuturnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih


source