Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sering Makan Korban, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Glenmore Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
News
Sering Makan Korban, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Glenmore Banyuwangi

Di sepanjang Jalan Sariman, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, ditanami pohon pisang sebagai bentuk protes jalan rusak. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Puluhan warga di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, geram akibat jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.

Jalur sepanjang lebih dari satu kilo di Jalan Sariman, Desa Tulungrejo, itu dijadikan lahan tanam pohon pisang oleh warga sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah.

Aksi protes ini muncul karena jalan rusak di wilayah tersebut telah lama menjadi permasalahan yang belum mendapat perhatian serius. Sehingga warga memutuskan untuk mengambil tindakan nyata.

Perwakilan warga, Hendriyanto mengatakan, kondisi jalan yang berlubang dan tak terawat telah sering menjadi pemicu kecelakaan. Tidak sedikit warga menjadi korban akibat jalan rusak itu.

“Kami sudah berkali-kali melaporkan kondisi jalan ini, tapi tidak ada tindakan yang nyata. Kebanyakan yang terjadi hanya janji-janji,” ujarnya, Jumat (22/12/2023).

Dalam aksi unik ini, para warga bekerja sama menanam pohon pisang di sepanjang jalan yang rusak.

Mereka menilai bahwa menanam pisang adalah cara simbolis untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kondisi jalan yang semakin memprihatinkan.

Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, diharapkan dapat merespons aksi warga ini dengan serius.

Karena, tambah Hendri, dalam beberapa bulan terakhir, tidak sedikit kendaraan yang mengalami kerusakan akibat jalan yang berlubang dan tak terurus, menciptakan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

“Warga berharap aksi ini dapat menjadi pemantik perhatian pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan,” ujat Ketua RT di lingkungan setempat ini.

Hendri menambahkan, adapun tuntutan warga, mereka tidak menginginkan jalan rusak itu dilakukan tambal sulam, melainkan diaspal kembali.

“Kalau cuma tambal sulam, mendingan bongkar saja jalannya. Karena tidak lama, jalan akan rusak kembali. Sebab, posisi jalur ini yang melewati adalah truk-truk besar,” imbuhnya.

Warga mengancam jika dari aksi tersebut belum ada tindak lanjut, mereka akan melakukan aksi lebih dari itu.

“Jika bulan Januari tidak ada perbaikan, mau ditanami pohon mahoni sama warga. Karena sudah banyak memakan korban dan ini kondisi jalannya telah rusak bertahun-tahun,” kata Hendri.

Kondisi jalan rusak ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. Menurutnya, jalan rusak perlu mendapatkan perhatian lebih dan prioritas perbaikan. Jika dibiarkan semakin banyak korban berjatuhan.

“Saya sudah dapat laporan dari warga, ternyata jalan rusak ini merupakan penghubung antar Kecamatan Glenmore dan Sempu. Terlebih juga akses menuju wisata di wilayah setempat. Ini kan memprihatinkan, jika tidak segera ditangani,” ucap Ruli.

Politisi sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini mengaku telah menghubungi Plt Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi agar ada perbaikan pada Agustus 2023 lalu.

“Bilangnya sudah ok, katanya mau diperbaiki. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Saya ingatkan kembali, Pemkab jangan tinggal diam. Karena menyangkut keamanan, kenyamanan, serta kesejahteraan masyarakat,” tandas Ruli. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih


source