ngopibareng.id
Produksi padi dan jagung Banyuwangi mengalami surplus signifikan pada 2025. Keberhasilan ini berkat kolaborasi dari berbagai lintas sektor yang saling mendukung dan menguatkan. Termasuk di dalamnya petani, pemkab, TNI-Polri, dan mitra kerja.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menjelaskan, ketersediaan beras pada Januari hingga Oktober 2025 mencapai 464.844,63 ton. Jumlah itu naik dari stok beras periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 432.016,98 ton.
“Ini bukti sinergi semua pihak. Semua bahu-membahu dan bergotong-royong untuk mendukung serta menyukseskan swasembada pangan Bapak Presiden,” jelasnya, Rabu, 12 November 2025.
Peningkatan stok ini membuat Banyuwangi surplus beras hingga 328.302 ton. Sebab kebutuhan beras di Banyuwnagi hanya 136.542,26 ton.
Peningkatan produksi juga terjadi pada komoditas jagung. Saat ini stok jagung juga naik dari 181.332,54 ton pada Januari-Oktober 2024 menjadi 208.673,70 ton pada periode yang sama 2025. Kebutuhan jagung Banyuwangi hanya 58.206,07 ton Sehingga Banyuwangi mencatatkan surplus 150.467 ton. Jumlah itu meningkat hampir 27 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, produksi padi dan jagung Banyuwangi selalu surplus dan bahkan meningkat tiap tahunnya. Terimakasih TNI, Polri, HKTI, seluruh mitra, dan petani. Semua ini tercapai berkat kerja keras semua,” terangnya.
Dewan Pembina HKTI Jawa Timur Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, mengatakan, gerakan pertanian Banyuwangi sejalan dengan visi nasional untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang mandiri dan berkeadilan.
Pemerintah pusat, menurutnya, sedang memperkuat program strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Hal itu dianggap penting untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada impor.
“Ini merupakan satu program yang memang pro-kerakyatan dan patut kita dukung bersama. HKTI juga hadir untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani,” kata Kapolri periode 2015-2016 ini saat menghadiri panen padi di Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menambahkan, Polresta turut berperan aktif mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya pada komuditas jagung. Salah satu program kepolisian adalah pembukaan dan pengelolaan lahan tanam baru.
“Kami di jajaran Polresta Banyuwangi berkomitmen mensukseskan program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo terkait dengan ketahanan pangan,” tegasnya.
Di Banyuwangi, lahan pertanian padi telah tertanam dengan luasan total 6.339 hektare. Jumlah itu melebihi target awal yang ditetapkan, yakni 6.294 hektare. Sementara komuoitas jagung telah tertaham di lahan seluas 300 hektare, dari target 697 hektare.
Adapun lahan pesantren dari target 25 hektare telah tertanam 20 hektare, sedangkan lahan kehutanan sosial mencapai 82 hektare dari target 495 hektare. Ke depan, akan ada tambahan 50 hektare lahan jagung baru di kawasan Green Farm yang akan semakin memperkuat produktivitas pangan Banyuwangi.
Pemilik Green Farm, Arum Sabil, menyebut Green Farm sebagai pusat pelatihan pertanian terpadu. Saat ini, di area tersebut telah dipasang sistem pompa air tenaga surya yang mendukung efisiensi irigasi dan keberlanjutan produksi pertanian.
“Program ini diharapkan memperkuat swasembada pangan nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.







