Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Honorer K2 Gabung Jihad Akbar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Ratusan-tenaga-honorer-K2-Banyuwangi-mengikuti-rapat-koordinasi-dengan-Forum-Honorer-Kategori-2-Indonesia-(FHK2I)-yang-juga-dihadiri-Anggota-Komisi-II-DPR-RI-Arteria-Dahlan-beberapa-waktu.

BANYUWANGI – Rencana jihad akbar para tenaga Honorer Kategori 2 (K2) secara nasional memperjuangkan nasib mereka  agar diangkat menjadi CPNS di depan  Istana Negara direspons baik para honorer  K2 di Banyuwangi.

Berdasar data PGRI Banyuwangi, tercatat ada 43 guru honorer K2 yang telah mengajukan diri bergabung dalam gerakan yang diselenggarakan pada  Rabu (10/2) itu. Sekretaris PGRI, Sudarman, mengatakan  surat permohonan dukungan datang dari Pengurus Besar PGRI berdasar undangan Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I).

Dalam undangan itu disebutkan permintaan partisipasi tiap daerah untuk mengikuti gerakan jihad akbar tersebut. Di Banyuwangi setiap kecamatan rata-rata mengirim dua honorer K2. Jika ditotal maka ada sekitar  48 honorer K2 yang akan berpartisipasi.

Akan tetapi, hingga kemarin (7/1) baru  43 orang K2 yang tercatat secara resmi  akan ikut dalam gerakan tersebut. Terkait keberangkatan para tenaga honorer itu, Sudarman mengaku PGRI Cabang Banyuwangi hanya mengirim partisipan.

Dasar kegiatan tersebut adalah Konferensi Kerja  Nasional III PB PGRI di Ambon, Maluku,  pada 1 Februari lalu. Rencananya, para guru hendak memperjelas pernyataan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi yang  menjanjikan  para honorer K2 diangkat menjadi CPNS dalam kurun waktu 2016 hingga 2019.

Selain itu, juga akan menagih pernyataan salah seorang anggota DPR RI yang berjanji ikut mengawal kebijakan tersebut supaya  dapat terealisasi. “Setelah itu, ternyata  Menpan memberikan statemen berbeda  di hadapan media,’’ kata Sudarman.

Dengan alasan negara tidak memiliki cukup dana untuk merekrut CPNS, K2  urung diangkat menjadi PNS. Bahkan, ada wacana akan ada pengurangan PNS. “Kita akan desain para K2 yang berangkat lebih terkoordinasi, sehingga tidak mengganggu  pekerjaan mereka di sini. Selain itu, supaya mereka juga tidak anarki karena sudah kita  catat,” paparnya. 

Para K2 dijadwalkan akan mengikuti gerakan yang dilangsungkan pada tanggal 10-11 Februari itu. Kemungkinan pada Selasa (9/2) mereka berangkat ke Jakarta. “Mereka  ingin langsung bertanya kepada Presiden Jokowi sebenarnya yang benar yang mana.  

Mereka mau diangkat ataukah tidak. Makanya mereka langsung datang ke Istana Negara, ya kita doakan saja semoga perjuangannya lancar,” ujar kepala SMPN 1 Cluring itu. Sementara itu, Kabid Pengadaan dan Mutasi  Pegawai BKD, Astorik, menambahkan bahwa  di tempatnya bekerja sudah ada 12 Honorer  K2 yang melaporkan akan mengikuti gerakan  demonstrasi K2 di Jakarta.

Sejauh ini Astorik mengaku belum bisa memberikan izin. Hanya saja, dia mengatakan, surat tersebut sudah diketahui BKD. Dengan kata lain, jika SKPD dari honorer  yang bersangkutan mencari anggotanya, setidaknya mereka sudah pernah melapor  ke BKD.

“Kita tidak memberi izin, tapi setidaknya mengetahui keberangkatan mereka. Selama tidak mengganggu pekerjaan dan  memperoleh izin dari pimpinan, ya tidak apa-apa,” tandasnya. (radar)