Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

HPP Naik, Target Pengadaan Turun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

gabah-naikBulog Targetkan Beli Gabah Petani 50 Ribu Ton

BANYUWANGI – Target pengadaan gabah petani yang dilakukan Badan Urusan Logistik (bulog) Banyuwangi tahun ini turun drastis. Tahun 2014 Bulog menargetkan 75 ribu ton, sedangkan tahun 2015 hanya menargetkan 50 ribu ton saja.

Kasubdivre Bulog Banyuwangi, Sopran Kenedi melalui Wakasubdivre Komuli mengatakan, Bulog akan kerja keras untuk merealisasikan target pengadaan gabah petani. Walau target tinggi, namun tahun lalu gagal merealisasikan target yang telah ditetapkan. Untuk tahun 2015, kata Komuli, harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras naik cukup signifikan.

Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 tahun 2015 tentang HPP, harga gabah kering panen (GKP) ditetapkan Rp 3.700 untuk kalangan petani dan Rp 3.750 untuk tingkat penggilingan. Sedang tahun lalu, GKP tingkat petani hanya mencapai Rp 3.300 dan Rp 3.350 pada tingkat penggilingan.

Untuk gabah kering giling (GKP) di patok Rp 4.600 di penggilingan dan Rp 4.650 di tingkat Bulog. Sebelumnya hanya Rp 4.200 dan Rp 4.250 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium ditetapkan menjadl Rp 7300 per kilogram di gudang Bulog atau naik dari sebelumnya yang hanya Rp 6.600.

“Sekarang HPP hampir menyamai harga beli di pasar, kami yakin petani mempertimbangkan HPP baru. Apalagi Bulog melakukan pembayaran secara tunai,” ujar Komuli. Dengan HPP baru tersebut, Bulog optimistis target penyerapan tahun ini bisa tercapai.

Tahun lalu realisasi pengadaan sangat rendah, hanya sekitar 65 persen dari target atau 48.000 ton saja. “Selain dipengaruhi hasil panen, harga beli pasar tenis meningkat. Petani lebih memilih menjual beras dan gabah ke pasaran,” jelas Komuli.

Komuli menambahkan pihaknya sedang menggenjot penyerapan gabah dan beras dari petani. Hingga 26 Maret kemarin Bulog sudah melakukan pengadaan gabah petani dengan sejumlah mitra tani. “Sudah ada beberapa mitra tani yanng menandatangani kontrak pengadaan beras dan gabah kepada Bulog.

Mereka sanggup 315 ton dan 105 ton beras,” ungkap Komuli. Pada masa panen mulai Bulan April hingga Agustus gabah maupun beras yang diserap Bulog lebih banyak lagi. Sebab pada musim panen, biasanya harga gabah anjlok di pasaran.

Tahun ini Bulog lebih mengutamakan menyerap gabah ketimbang beras. “Gabah lebih tahan lama ketika disimpan. Harapannya, beras tetap fresh ketika di distribusikan,” tambahnya. (radar)