SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Hujan yang sudah sering turun dengan deras, tampaknya warga harus mulai waspada. Debit air Sungai Sungai Kalisetail di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu sudah meningkat, Kamis (14/12) siang.
Air di sungai yang arusnya cukup deras itu, juga berubah berwarna kecoklatan. Air di sungai yang melintasi jembatan penghubung Desa Tegalarum dan Desa Sempu itu juga membawa material batu dan pasir. “Ini akibat hujan lebat selama tiga jam, mungkin di hulu hujannya deras,” kata Koordinator Sumberdaya Air (Korsda) Genteng, Sarwadi.
Menurut Sarwadi, peningkatan debit air ini dinilai sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Ia meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk berhati-hati. “Mungkin satu sampai tiga jam lagi, airnya akan surut, tapi harus tetap dipantau,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Sarwadi mengaku tidak bisa menunjukkan data pasti ketinggian air di Sungai Kalisetail, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Setail tersebut. Tapi, data yang dihimpun dari anggotanya di dam atau Bendung Setail, menunjukkan ketinggian air mencapai 100 centimeter. “Aliran sungai itu mengalir ke Bendung (Dam) Setail,” ungkapnya.
Baca Juga: Warga Plampangrejo Kembali Datangi Kantor Desa, Menanyakan Kejelasan Jabatan Kades, Ancam Tempuh Jalur Hukum
Ketinggian air mencapai 100 centimeter itu, jelas dia, sudah masuk kategori tinggi. Itu hampir tiga kali lipat dari ketinggian air di hari biasanya. “Selama tiga hari sebelumnya, ketinggiannya air rata-rata sekitar 40 centimeter. Sedangkan di lokasi tersebut (Dusun Krajan, Desa Sempu), juru perairan masih belum memberikan laporan,” katanya.
Salah satu warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Eka Sugianti, 30, menjelaskan, debit air di Sungai Kalisetail naik sejak pukul 14.00, Kamis (14/12). “Hujannya tidak lama, mungkin sekitar dua atau tiga jam saja, tapi sangat lebat,” sebutnya.
Tidak hanya membuat debit air di Sungai Kalisetail naik, hujan lebat itu juga mengakibatkan ranting-ranting pohon berjatuhan. “Depan rumah saya ada lapangan, ada pohon waru di sana rantingnya berjatuhan karena hujannya deras sekali,” cetusnya.(sas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng